Advertisement
DKP Bantul Targetkan Produksi Ikan Budi Daya 13.500 Ton

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Bantul tahun ini menargetkan produksi ikan budi daya sebanyak 13.500 ton. Berbagai upaya terus dilakukan di antaranya melalui pelatihan, pemberdayaan, hingga pengenalan teknologi sistem kocor untuk kolam ikan.
Kepala DKP Bantul, Istriyani optimistis target produksi ikan budi daya tahun ini tercapai. Pasalnya produksi ikan budi daya tahun lalu atau 2022 tercapai sebanyak 13.125 ton dari yang ditargetkan sebanyak 12.740 ton atau 103,02%. “Tahun ini kita targetkan produksi ikan budi daya sebanyak 13.500 ton,” katanya, Senin (17/7/2023).
Advertisement
Istriyani menyampaikan produksi ikan budi daya masih didominasi ikan lele, kemudian disusul ikan nila, gurami, dan ikan mas. Sementara target produksi ikan tangkap dari laut sebanyak 850 ton tahun ini. Pihaknya tidak berani menargetkan lebih banyak karena tahun lalu produksi ikan tangkap sebanyak 841 ton atau 101,49% dari target 829 ton.
Selain itu alasan tidak berani menargetkan produksi tinggi untuk ikan tangkap di Bantul karena selama ini nelayan Bantul hanya mengandalkan kapal mesin motor tempel yang hasilnya tidak banyak. Selain itu mereka juga hanya pergi pagi hari dan siang atau sore pulang. Nelayan Bantul tidak sampai berhari-hari di tengah laut seperti nelayan di daerah lainnya. “Makanya yang kita genjot adalah produksi ikan hasil budi daya,” ujarnya.
Baca juga: Korban Apartemen Malioboro City Kirim Satu Bendel Surat ke Presiden Jokowi dan Puan Maharani
Meski produksi ikan budi daya cupup tinggi, Istriyani mengaku produksi ikan di Bantul juga masih belum bisa memenuhi permintaan konsumen baik ikan budi daya maupun ikan hasil tangkap. Pihaknya baru bisa menyediakan produksi ikan sekitar 46%. Sementara sisanya atau 54% masih didatangkan dari luar Bantul.
Hal tersebut sebenarnya menjadi peluang bagi warga Bantul untuk berkecimpung dalam usaha budi daya ikan konsumsi maupun menjadi nelayan. Pihaknya berupaya mendorong adanya regenerasi nelayan.
Demikian untuk menggenjot produksi ikan budi daya juga dilakukan melalui pelatihan, pemberian bantuan kolam, benih, hingga pakannya. Kemudian juga mendorong teknologi sistem kocor untuk budi daya ikan lele.
“Sudah ada beberapa tempat yang menggunakan teknologi sistem kocor. Atau satu kolam dengan luasan tertentu ditebar ikan banyak sehingga volume produksi ikan meningkat. Teknologi sistem kocor ini air mengalir terus menerus sehingga tingkat kematian juga minim,” ujarnya.
Kepala Bidang Perikanan Ikan Tangkap dan Budi Daya DKP Bantul, Kristanto Kurniawan mengatakan khusus untuk kebutuhan konsumsi ikan lele di Bantul sebanyak 7-8 ton dalam sehari. Sementara pasokan dari pembudi daya lokal hanya mampu sekitar tiga ton sehingga wajar kebutuhan ikan lele masih didatangkan dari luar daerah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru Hari Ini, Minggu 11 Mei 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu hingga Palur
- Jadwal Terbaru KRL Solo Jogja Hari Ini, Minggu 11 Mei 2025, Berangkat dari Stasiun Palur hingga Lempuyangan
- Jangan Sampai Telat, Jadwal SIM Ditlantas Polda DIY Selama Mei 2025
- Jadwal Prameks Jogja-Kutoarjo Terbaru Hari Ini, Minggu 11 Mei 2025, Naik dari Stasiun Tugu hingga Kutoarjo
- Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Sleman Selama Mei 2025
Advertisement