Advertisement
Damkar Bantul Berhasil Mengevakuasi 177 Ular, Simak Tips Mengusir
Petugas Damkarmat BPBD Bantul saat mengevakuasi ular kobra dari rumah seorang warga di Monggang, Srihardono, Pundong pada Kamis (18/5/2023) malam. - Ist
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Pemadam Kebakaran (Damkar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul sepanjang 2023 hingga pertengahan Agustus berhasil mengevakuasi 177 ular. Evakuasi ini masuk dalam catatan penangan kejadian non kebakaran.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan BPBD Bantul, Irawan Kurnianto, menjelaskan penanganan kejadian non kebakaran terhitung sejak Januari hingga 23 Agustus 2023 totalnya sebanyak 823 kejadian, dengan rincian 709 evakuasi hewan, 82 manusia dan 32 pohon tumbang.
Advertisement
Lebih rinci lagi, dalam evakuasi hewan, yang terbanyak adalah Operasi Tangkap Tawon (OTT) sebanyak 445 kejadian, kemudian evakuasi ular sebanyak 177 kejadian, kucing 35 kejadian, biawak 43 kejadian, burung empat kejadian, ulat tiga kejadian, sapi satu kejadian dan anjing satu kejadian. “Evakuasi ular yang lumayan banyak,” katanya, Rabu (23/8/2023).
Evakuasi ular Damkar Bantul menurutnya terjadi di wilayah yang merata di Bantul. Adapun jenis ular yang dievakuasi terdiri dari berbagai jenis seperti Kobra Jawa, Piton dan sebagainya. “Yang terbesar ukuran tiga meter, ditemukan di sekitar Jalan Wonosari,” katanya.
Lokasi penemuan ular menurutnya bisa di mana saja, termasuk di permukiman. Hal ini terjadi karena ular mengikuti mangsanya, salah satunya tikus yang kerap masuk ke rumah manusia. Kondisi kebersihan lingkungan menurutnya sangat berpengaruh dalam memancing kedatangan ular.
“Di permukiman bisa jadi, terutama yang jarang dihuni manusia. Tumpukan batu, Semak belukar, pasti banyak ular. Maka agar ular tidak masuk ke rumah sebagainya masyarakat membersihkan lingkungan sekitar. Jangan sampai barang-barang yang kita simpan menjadi hunian ular,” kata dia.
BACA JUGA: Kafe Jogja Banyak yang Asik di Dalam Gang Kecil, Ini Rekomendasinya
Tips Mengusir Ular
Sekretaris Yayasan Sioux Ular Indonesia, Rizky Akbar, menuturkan pada dasarnya ular tidak berani dengan manusia. Jika tidak terprovokasi, ular juga tidak akan menyerang. Namun, apabila memang diperlukan evakuasi karena berada di dalam rumah, sebaiknya tidak menggunakan tangan kosong.
“Gunakan alat apa pun itu, seperti ranting pohon, sapu. Tapi kalau tidak berani saya sarankan telfon instansi terkait seperti pemadam kebakaran atau bisa menghibungi kami Sioux Indonesia. Akan kami koordinasikan untuk evakuasi,” katanya.
Kemudian untuk mengantisipasi ular masuk rumah, ia mengaku tidak ad acara yang bisa 100% berhasil. Namun potensi itu bisa dikurangi dengan memutus akses masuk ular dan menghilangkan keberadaan mangsa ular di sekitar rumah.
“Kalau rumah dekat sawah ada pepohonan rindang, ranting pohon yang masuk ke halaman rumah bisa menjadi akses masuk. Akses lain seperti saluran air, selokan, pembuangan limbah, agar dipantau berkala. Kebersihan rumah dijaga agar memutus rantai makanannya,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
KAI Commuter Siapkan 102 Rangkaian Kereta untuk Natal dan Tahun Baru
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Kurangi Sampah Plastik, Warga Purwokinanti Diberi Kantong Belanja
- KAI Akan Gunakan Teknologi Drone Frogs untuk Kebersihan Kereta Api
- Top Ten News Harianjogja.com Minggu 2 November 2025
- Perkenalkan, Kepala Dinsos dan Kepala Dinkes Kulonprogo yang Baru
- Bangun Jurnalisme Berperspektif Kesejahteraan Hewan
Advertisement
Advertisement



