Advertisement

Siaga Darurat Kekeringan, Ratusan Tangki Air Disalurkan ke Warga Gunungkidul

David Kurniawan
Jum'at, 25 Agustus 2023 - 15:57 WIB
Ujang Hasanudin
Siaga Darurat Kekeringan, Ratusan Tangki Air Disalurkan ke Warga Gunungkidul Tangki milik BPBD Gunungkidul pada saat menyalurkan bantuan air bersih ke salah satu bak penampungan air yang dimiliki warga Dusun Sumber, Planjan, Saptosari. Kamis (18/5/2023). - Istimewa/BPBD Gunungkidul

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—BPBD Gunungkidul terus menyalurkan bantuan air bersih ke masyarakat. Total hingga sekarang, bantuan yang disalurkan mencapai 110 tangki.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Gunungkidul, Sumadi mengatakan, sudah membuat peta rawan kekerangan akibat dampak dari musim kemarau. Diperkirakan ada 107.853 jiwa di 55 kalurahan di 14 kapanewon yang berpotensi mengalami krisis air bersih.

Advertisement

“Empat kapanewon yang terbebas di antaranya Wonosari, Karangmojo, Playen dan Semin. Sedangkan 14 lainnya berpotensi terdampak kekeringan,” kata Sumadi, Jumat (25/8/2023).

BACA JUGA: Perkuat Layanan Air Bersih, 6 Kalurahan di Gunungkidul Digelontor Rp2,4 Miliar

Dia menjelaskan, untuk mengantisipasi sudah menjalankan program penyaluran air bersih. Di tahun ini ada alokasi sekitar Rp230 juta yang dipergunakan droping sebanyak 1.000 tangki.

Hingga sekarang, Sumadi mengakui sudah 110 tangki disalurkan ke masyarakat di Kapanewon Gedangsari, Ngawen, Purwosari, Panggang, Saptosari dan Rongkop. “Untuk kapanewon yang lain belum mengajukan bantuan, tapi seiring masuknya puncak musim kemarau maka permintaan air bersih akan terus bertambah,” katanya.

Selain terus melakukan droping air, BPBD juga sudah menetapkan status siaga darurat kekeringan. Penetapan ini sebagai langkah antisipasi habisnya anggaran droping yang dimiliki BPBD sehingga dapat mengakses anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) milik Pemkab Gunungkidul.

“Sekarang dananya masih mencukupi, tapi kalau habis maka bisa minta tambahan lewat BTT. Penetapan siaga darurat kekeringan berlangsung hingga akhir September 2023,” kata Sumadi.

BACA JUGA: Peneliti UGM Temukan 2 Titik Rawan Kecelakaan di Pantai Sepanjang Gunungkidul

Sebelumnya diberitakan, Memasuki puncak kemarau menjadi berkah bagi pengusaha tangki pengakut air. Pasalnya, dalam sehari bisa menyalurkan ke warga hingga sepuluh tangki.

Salah seorang pengusaha tangki pengangkut air di Kapanewon Girisubo, Kitut Sakiran mengatakan, pesanan air bersih ke masyarakat di sekitaran Girisubo mengalami peningkatan karena telah memasuki puncak musim kemarau. Menurut dia, sudah menjadi kebiasaan warga membeli air dikarenkaan ketiadaan sumber untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Kalau sekarang dalam sehari bisa mengirimkan pesanan sepuluh tangki ke warga. Untuk areanya hanya di wilayah Kapanewon Girisubo,” kata Kitut saat dihubungi, Jumat (25/8/2023).

Untuk harga, Kitut mematok di kisaran Rp150.000-200.000 per tangki. Nominal harga juga sangat dipengaruhi dengan letak dan kondisi medan yang akan dikirimkan air bersih.

“Paling mahal di wilayah Kalurahan Songbanyu dengan harga Rp200.000 per tangkinya,” katanya.

BACA JUGA: Berantas Parkir Liar di Kawasan Jalan Sukonandi, Dishub Bakal Terjunkan Petugas Jaga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Akui Fasilitasi Pertemuan Perwira TNI dengan Tahanan di Lantai 15

News
| Jum'at, 22 September 2023, 15:27 WIB

Advertisement

alt

Wisatawan Mancanegara Mulai Melirik Desa Wisata di Bantul

Wisata
| Jum'at, 22 September 2023, 07:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement