Kerja Sama Pembuangan Sampah Jogja ke Kulonprogo Berhenti, TPA Piyungan Kembali Jadi Andalan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kerja sama Pemkot Jogja dan Pemkab Kulonprogo terkait dengan pembuangan sampah dari kawasan perkotaan ke TPA Banyuroto berhenti sejak dua pekan terakhir. Alhasil lokasi pembuangan sampah di seluruh Kota Jogja kini hanya mengandalkan TPA Piyungan.
Pemberhentian kerja sama tersebut lantaran Pemkab Kulonprogo masih meninjau kapasitas TPA Banyuroto yang makin menurun. Penurunan kapasitas TPA Banyuroto ini karena Zona B kawasan itu masih dibangun sehingga sampah yang ada selama ini hanya masuk ke Zona A.
Advertisement
Zona A TPA Banyuroto yang sudah menampung sampah dari Kulonprogo belum diizinkan lagi untuk menerima sampah dari wilayah lain, termasuk Kota Jogja.
Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jogja, Ahmad Haryoko menyebut kemungkinan kerja sama pengiriman sampah akan berlanjut pada Oktober nanti. “Saat zona B TPA Banyuroto rampung dibangun mungkin kerja sama akan diteruskan, tetapi detailnya seperti apa belum tahu karena kami juga masih menunggu,” ucap dia, Selasa (29/8/2023).
Haryoko menjelaskan pihaknya belum menerima keputusan secara pasti kapan Pemkot Jogja dapat mengirim lagi sampahnya ke TPA Banyuroto. “Keputusan pastinya pengiriman diberhentikan sementara, koordinasi kami dengan UPT TPA Banyuroto memang kapasitas di sana sedang menurun jadi lebih diprioritaskan sampah dari Kulonprogo saja,” kata dia.
BACA JUGA: Kerja Sama Penampungan Sampah Kota Jogja di TPA Banyuroto Diperpanjang Seminggu
Meskipun pengiriman ke TPA Banyuroto dihentikan, Haryoko mengeklaim sampah-sampah di Kota Jogja dapat ditampung TPA Piyungan. “Bahkan kami tambah jam operasional depo, kami harap tidak terganggu dengan dihentikanya sampah ke TPA Banyuroto,” terangnya.
Haryoko mengaku sangat mengandalkan TPA Piyungan lantaran wilayahnya tak memiliki lahan pembuangan dan tak memungkinkan membangunnya di tengah kawasan perkotaan. “Kalau kami lihatnya tak mungkin TPA Piyungan ditutup permanen, masak tega sama Jogja ini,” ujarnya.
DLH Jogja, lanjut Haryoko, selalu berusaha mengurangi volume sampah yang dikirim ke TPA Piyungan. “Pengurangan kami ini tidak sekedar slogan, ada bukti progresnya dari GZSA [Gerakan Zero Sampah Anorganik], sekarang ke Gerkan Mbah Dirjo kan jelas mengurangi volume sampah yang ada,” terangnya.
Data DLH mencatat sejak pertama kali menggencarkan GZSA volume sampah Kota Jogja turun sekitar 80 ton per hari. Kemudian, melalui Gerakan Mbah Dirjo yang dimulai Juli lalu sudah mengurangi 60 ton sampah per hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Heboh Kabar Pembebasan Dirinya, Mary Jane Veloso Telepon Kedubes Filipina
- Bawaslu DIY Petakan Potensi Kerawanan TPS Pilkada 2024, Listrik & Internet Kerap Jadi Kendala
- Kunjungi Harian Jogja, Mahasiswa Universitas PGRI Madiun Tanyakan Kiat Bertahan di Era Digital
- Kritisi Anggaran Pemkot Jogja Terkait Penanganan Sampah, Dewan : Terlalu Njagakke Pusat
- Empat Pelaku Penganiayaan di Jambusari Sleman Masih Diburu Polisi
Advertisement
Advertisement