Advertisement
Budidaya Mangga Lokal Gunungkidul Kalah Saing dengan Jenis Impor
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Budidaya mangga lokal di Gunungkidul tidak berjalan dengan baik. Jenis mangga malam yang ditanam ini kalah bersaing dengan varietas lainnya.
Kepala Bidang Perkebunan dan Hortikultura, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Adinoto mengatakan, budidaya mangga malam sudah dikembangkan sejak 2007 lalu. Adapun lokasinya tersentra di Kalurahan Hargomulyo, Gedangsari.
Advertisement
“Jadi budidaya sudah berlangsung lama. bahkan pohonnya ada yang berusia lebih dari 30 tahun,” kata Adinoto kepada Harianjogja.com, Kamis (31/8/2023).
Total ada sekitar 1.500 pohon yang dibudidayakan. Meski demikian, ia mengakui keberadaan mangga malam Gunungkidul tidak berjalan dengan baik. Mangga jenis ini kalah bersaing dengan varietas impor seperti pokcoy dari Thailand.
Baca juga: Heboh Kabut Selimuti Kawasan Sleman Pagi Ini, Ini Penjelasan BMKG
Selain itu, juga kalah peminat dengan mangga jenis lainnya seperti manalagi, mangga madu hingga arum manis. “Untuk saat ini sedang berbunga. Tapi, peminatnya tidak banyak karena kalah dengan mangga jenis lainnya,” katanya.
Adinoto menambahkan, dari sisi produksi, satu pohon bisa menghasilkan 90-100 buah mangga malam. Sedangkan dari harga, juga terhitung sangat murah karena dipatok Rp5.000 per kilonya.
“Sudah murah tapi tidak terserap semuanya di pasaran. Mungkin kalah manis dengan mangga lainnya sehingga proses budidaya tidak berjalan dengan baik,” katanya.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengakui, keberadaan budidaya mangga malam di Kapanewon Gedangsari sempat disinggung anggota DPRD dalam pembahasan Raperda tentang Rencana Pembangunan Industri Kabupaten Gunungkidul 2023-2043. Menurutnya, perlu ada evaluasi berkaitan dengan sentra agroindustri mangga malam ini karena tanamannya sudah banyak berkurang.
“Varietas mangga malam sudah relatif punah,” katanya.
Meski demikian, untuk kebijakan yang diambil akan dikoordinasikan terlebih dahulu dengan Dinas Pertanian dan Pangan, selaku Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis yang menangani masalah pertanian, termasuk perkebunan dan tanaman hortikultura. “Kami berterimakasih atas masukan berkaitan dengan budidaya agro industri ini,” katanya.
Terpisah, Lurah Watugajah, Hariyanto saat dikonfirmasi berkaitan dengan budidaya mangga malam di wilayahnya belum bisa memberikan keterangan. Saat coba dihubungi atau dikirimi pesan singkat yang bersangkutan belum memberikan jawaban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Puluhan Benda Bersejarah dari Masa Majapahit, Dikembalikan AS ke Indonesia dan Kamboja
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Kereta Bandara YIA Sabtu 27 April 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Jadwal Pemadaman Listrik Sabtu 27 April 2024, Cek Lokasinya!
- Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Sabtu 27 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
- Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Sabtu 27 April 2024, Tiket Rp50 Ribu
- Jadwal KRL Solo-Jogja, Berangkat dari Palur Sabtu 27 April 2024
Advertisement
Advertisement