Advertisement
Gunung Merapi Mengeluarkan Lava Pijar 10 Kali, Terjauh 1,6 Kilometer
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Jogja menyebutkan Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Jogja (DIY) pada Jumat mengeluarkan guguran lava pijar 10 kali dengan jarak luncur 1.600 meter (1,6 km).
Kepala BPPTKG Jogja Agus Budi Santoso dalam keterangan di Jogja, Jumat, menjelaskan berdasarkan pengamatan pukul 00.00 hingga 06.00 WIB guguran lava pijar itu meluncur ke arah barat daya atau Kali Bebeng.
Advertisement
"Teramati guguran lava pijar 10 kali ke arah barat daya (Kali Bebeng ) dengan jarak luncur maksimal 1.600 meter," katanya, Jumat (1/9/2023).
Selama periode pengamatan itu, Gunung Merapi juga mengalami 40 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-18 mm selama 16.68-139.84 detik, 96 kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3-5 mm selama 4.6-9.04 detik, dan satu kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 20 mm selama 10.04 detik.
Asap kawah bertekanan lemah di atas puncak Merapi teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 75 meter di atas puncak kawah.
Pada periode pengamatan Kamis (31/8/2023) pukul 18.00-24.00 WIB, Gunung Merapi juga tercatat empat kali meluncurkan guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter ke arah barat daya.
BACA JUGA: Permintaan Tinggi, Kuota Elpiji 3 Kg Tahun Depan Disepakati Naik Jadi 8,5 Juta Ton
Berdasarkan analisis morfologi dari stasiun kamera Deles5, Tunggularum, Ngepos, dan Babadan2 Periode 18-24 Agustus 2023, teramati adanya perubahan morfologi pada kubah barat daya Gunung Merapi yang dipicu aktivitas pertumbuhan dan guguran lava. "Untuk kubah tengah tidak teramati perubahan yang signifikan," ujar Agus.
Berdasarkan hasil foto udara pada 10 Agustus 2023, volume kubah barat daya Gunung Merapi terukur sebesar 2.764.300 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.369.800 meter kubik. Hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
Potensi bahaya dari guguran lava dan awan panas guguran bisa berdampak ke Kali Woro hingga sejauh tiga kilometer dari puncak dan Kali Gendol hingga sejauh lima kilometer dari puncak.
Selain itu guguran lava dan awan panas guguran, kata dia, bisa berdampak ke Kali Boyong hingga sejauh lima kilometer dari puncak serta Kali Bedog, Krasak, dan Bebeng hingga sejauh tujuh kilometer dari puncak.
Jika terjadi erupsi eksplosif, lanjutnya, maka lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau area dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kejagung Sebut Penetapan Tersangka Tom Lembong Tak Ada Unsur Politis
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Grand Zuri Malioboro Corporate Gathering Nobar Home Sweet Loan
- Pilkada 2024: Politik Uang Tak Pengaruhi Preferensi Pemilih di Kota Jogja
- Kongres FPRB Kota Jogja Libatkan Unsur Pentahelix
- Pemilik Apartemen Malioboro City Desak Pemerintah Pusat Intervensi Soal SLF
- Wastra Katresnan : Panggung Apresiasi Karya Desainer Lokal di Puncak KarnaVALL Batik Indonesia
Advertisement
Advertisement