Advertisement
Sumber Sungai Bawah Tanah Sindon di Gunungkidul Diharapkan Bisa Kembali Beroperasi

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Direktur Utama PDAM Tirta Handayani, Toto Sugiharto berharap sungai bawah tanah Bribin 2 atau Sindon di Kalurahan Dadapayu, Semanu bisa kembali dioperasikan.
Pasalnya, sejak terjadinya Badai Cempaka di akhir 2017 lalu, sarana pengelolaan air di instalasi sumber sungai bawah tanah tersebut macet hingga sekarang.
Advertisement
“Kalau bisa dihidupkan lagi. Sebab dengan tambahan produksi, maka bisa memperkuat layanan di Kapanewon Tepus dan Rongkop,” kata Toto saat dihubungi, Kamis (7/9/2023).
BACA JUGA: Bupati Serahkan STNK Motor Dinas ke Lurah Seluruh Gunungkidul
Meski berada di wilayah Gunungkidul, namun pemkab maupun PDAM tidak memiliki kewenangan didalam pengelolaan Sumber Sindon. Pasalnya, kewenangan masih berada di tangan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO).
“Kewenangan sepenuhnya berada di BBWSO. Kabar terakhir sudah ada review desain untuk menghidupkan kembali, tapi pelaksanaan perbaikan kami belum mengetahuinya,” kata Toto.
Dia menambahkan, pengoperasian Sindon dengan teknologi mikrohidro dengan cara membuat bendungan di aliran sungai bawah tanah. Adapun prosesnya harus dibor sedalam 104 meter.
“Dengan teknologi ini maka air bisa mengalir sampai permukaan. Tapi karena pompa hidrolis terendam banjir akibat dampak Badai Cempaka, maka tidak bisa berfungsi hingga sekarang,” ungkapnya.
Menurut dia, setelah mengalir di permukaan masih harus diangkat menggunakan mesin pompa ke bak penampungan di atas bukit yang memiliki ketinggian sekitar 100 meter. “Tidak ada masalah karena kami punya alatnya untuk menaikan ke bak penampungan kemudian disalurkan ke warga,” katanya.
Ketua DPRD Gunungkidul, Endah Subekti Kuntarningsih mengatakan, di sisi potensi, Gunungkidul memiliki banyak sumber air bawah tanah yang bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan warga. Hanya saja, keberadan sumber-sumber ini belum bisa dioptimalkan karena kemampuan anggaran milik pemkab yang masih sangat terbatas.
“Jadi dampaknya masih ada masalah kekeringan hingga warga kesulitan mendapatkan air bersih di musim kemarau,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Capaian Nyata BPJS Kesehatan, Bukti Pemerataan Layanan JKN Hingga ke Pedalaman
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Prakiraan Cuaca Hari Ini, Jogja dan Sekitarnya Berawan
- Subhan Nawawi Ingatkan Jangan Ada Perpeloncoan Saat MPLS
- Jadwal DAMRI Jogja ke Semarang, Senin 14 Juli 2025
- Jadwal Bus Sinar Jaya (Malioboro-Pantai Parangtritis dan Pantai Baron Gunungkidul), Senin 14 Juli 2025
- Rencana Integrasi Puskesmas Pembantu ke Koperasi Desa Merah Putih, Dinkes Sleman Tunggu Juknis
Advertisement
Advertisement