Satpol PP DIY Ajak Jaga Warga Maksimalkan Potensi Pertanian
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Ketahanan pangan menjadi isu penting yang disampaikan Satpol PP DIY dalam Jagongan Jaga Warga di Kemantren Umbulharjo, Jogja.
Sekretaris Satpol PP DIY Arif Rachman Hakim menyebut tanpa ketahanan pangan, ketenteraman wilayah sulit diwujudkan. Jagongan Jaga Warga itu juga menghadirkan Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto dan Komisi B DPRD Kota Jogja Susanto Dwi Antoro, Selasa (26/9). Dalam Jagongan Jaga Warga, Satpol PP DIY juga memberikan handy talkie kepada kelompok Jaga Warga di Kelurahan Giwangan dan Pandeyan.
Advertisement
Arif menjelaskan kelompok Jaga Warga yang jadi kekhasan DIY untuk mewujudkan kekondusifan wilayah memiliki peran strategis dalam penguatan ketahanan pangan. “Belajar dari momen pandemi kemarin, di mana ada kepanikan masyarakat sehingga terjadi panic buying, sehingga beberapa ketersediaan pangan terbatas, maka Jaga Warga harus bisa mengantisipasi hal tersebut,” paparnya.
Baca Juga: Satpol PP DIY Mendorong Penguatan Jaga Warga, Koeswanto Mendukung Penuh
Potensi pertanian di Kota Jogja, lanjut Arif, masih bisa dimanfaatkan untuk menguatkan ketahanan pangan. “Meskipun lahan terbatas kami mendorong ke kelompok Jaga Warga agar kreatif dan inovatif dengan memanfaatkan potensi yang ada,” jelasnya.
Sementara itu, Eko mengapresiasi langkah Satpol PP DIY yang berkomitmen untuk terus memfasilitasi kelompok Jaga Warga yang didanai Dana Keistimewaan di DIY. “Saya sependapat potensi pertanian ini mesti dimanfaatkan lebih luas lagi untuk menunjang ketahanan pangan, karena tanpa pangan yang tersedia memadai tentu bisa menimbulkan kekacauan,” katanya.
Teknologi Pertanian
Ketua Komisi A DPRD DIY ini menyebut lahan terbatas dapat disiasati dengan teknologi pertanian yang memadai dan sistem yang kuat. “Tinggal nanti bagaimana Pemkot turut memfasilitasi ketahanan pangan ini, mestinya bisa dilakukan melihat mulai banyaknya kampung sayur di Jogja,” ujar Eko.
Eko yang juga Ketua DPC PDIP Kota Jogja ini menilai masyarakat juga sudah cukup partisipatif dengan terbentuknya lorong sayur di berbagai kampung untuk menunjang ketahanan pangan. “Masayarakat saya lihat sudah aktif dan punya inisiasi yang tinggi juga untuk mewujudkan ketahan pangan ini, apalagi kini ditambah dari kelompok Jaga Warga,” ucapnya.
Baca Juga: Kuatkan Jaga Warga di Kawasan Pesisir Bantul, Satpol PP DIY Bagikan Rompi
Lalu, potensi pertanian Kota Jogja yang dapat dikembangkan Jaga Warga dijelaskan Susanto. Ketua Komisi B DPRD Kota Jogja ini menyebut perikanan dapat lebih dimaksimalkan lagi.
“Di Umbulharjo ini memiliki potensi perikanan mengingat ada beberapa sungai yang bisa menyediakan airnya, ini bisa digarap kelompok Jaga Warga untuk ketahanan pangan,” tuturnya.
Susanto menyebut perikanan mulai dikembangkan secara mandiri di Jogja. “Tapi saya lihat perlu dimaksimalkan lagi, ini peluang bagi Jaga Warga untuk menggarpanya. Mengingat kebutuhan ikan konsumsi juga tinggi di Jogja maka bisa makin menguatkan ketahanan pangan,” ujarnya.
Ketahanan pangan, menurut Susanto, perlu diusahakan bersama. “Karena ini masalah vital dalam kehidupan sehari-hari, tanpa pangan sulit mengembangan berbagi sktor lain, maka mari Jaga Warga jadi garda terdepannya,” kata dia.
Kreativitas
Lahan pertanian di Kota Jogja cukup sempit, total hanya seluas 54 hektare. Namun kreativitas warga Kota Jogja di sektor pertanian cukup tinggi. Hal ini telah terbukti melalui kesuksesan pengembangan program lorong dan kampung sayur sejak 2017 silam. Program ini awalnya berjumlah 69 titik, berkembang menjadi ratusan titik lorong dan kampung sayur.
Pada 2022 lalu, lorong dan kampung sayur membawa Kota Jogja meraih status terbaik pertama dalam ajang Penghargaan Pembangunan Daerah. Selain lorong dan kampung sayur, Kota Jogja juga mempunyai banyak insaninsan pembudidaya tanaman hias seperti anggrek yang bisa mengolah dan menciptakan produk-produk inovatif dan unggulan di seluruh penjuru wilayah.
Baca Juga: Konsolidasi Satpol PP DIY, Peran Jaga Warga Diperkuat di Pemilu 2024
Pertanian perkotaan tidak sekadar soal ketahanan pangan, tapi juga menyangkut ketahanan sosial dan ekonomi masyarakat. Pertanian di Kota Jogja berorientasi pada pertanian rekreatif dan gaya hidup. Itulah kenapa urban farming dapat memperkuat ketahanan sosial. Pertanian perkotaan tentu akan berdampak pada ketahanan ekonomi masyarakat, di mana urban farming bisa masuk dalam kerangka daya tarik rekreasi pariwisata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Bantul Berlakukan Status Siaga Banjir dan Longsor hingga 31 Desember 2024
- 150 Kader Adiwiyata SMP N 3 Banguntapan Dilantik, Siap Bergerak Lestarikan Lingkungan
- Polres Bantul Kerahkan 228 Personel untuk Mengamankan Masa Tenang Pilkada 2024
- Terlapor Tak Datang Klarifikasi, Penelusuran Dugaan Politik Uang di Pilkada Jogja Dihentikan
- Spanduk Tolak Politik Uang Ramai di Sleman Jelang Pilkada 2024
Advertisement
Advertisement