Advertisement
Kirab Budaya Haul HB III Digelar untuk Pelestarian Budaya

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Haul Sri Sultan Hamengku Buwono III ke-209 digelar melalui kirab budaya di kawasan Taman Parkir Ngabean, Kota Jogja, Jumat (3/11/2023). Kegiatan yang dihelat para trah HB III se-nusantara ini dilakukan pertama kalinya untuk tujuan melestarikan budaya.
Adapun peringatan haul tersebut digelar dengan sederhana berupa kirab budaya dengan finisih di Taman Parkir Ngabean, kemudian penyerahan sesaji kepada pejabat perwakilan Dinas Kebudayaan Kota Jogja dan pemberangkatan peserta kirab menuju Makam Raja-Raja Imogiri.
Advertisement
BACA JUGA : Sejarah HUT Kota Jogja, Berawal dari Perjanjian Giyanti
“Kegiatan Haul HB III ke-209 ini tujuannya selain mengingatkan leluhur kita, sekaligus nguri-uri kebudayaan, memperkenalkan sejarah dan budaya kita terutama lingkungan Kraton yang kaya ini kepada anak-anak milenial. Agar budaya tetap terjaga sampai generasi berikutnya,” kata Sekjen Keluarga Trah Sri Sultan HB III, Septiyan Ade Chandra.
Ia menambahkan usai kirab di Ngabean, seluruh Trah HB III menuju ke Makam Pajimatan Imogiri untuk melakukan ziarah, tebar bunga dan tahlil.
Di sisi lain, kegiatan haul yang pertama kalinya digelar ini diharapkan bisa mempersatukan trah HB III yang tersebar di seluruh pelosok nusantara bahkan di luar negeri seperti Jerman, Rusia hingga Amerika Serikat. Ia mengungkap berdasarkan sejarah, HB III memiliki 32 putra dan yang tertua adalah Pangeran Diponegoro.
“Ini pertama kali kami menggelar haul dan ke depan kami usahakan terus digelar, anggota trah sekitar 1000 lebih sampai luar negeri,” ujarnya.
Kepala Bidang Adat Tradisi Lembaga Budaya dan Seni Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Tri Sotya Admi yang hadir mengapresiasi kegiatan Haul HB III ke-209 yang merupakan bagian dari kekayaan adat tradisi. Ia berharap kegiatan itu dapat mendukung pelestarian seni budaya di Kota Jogja.
“Kami berharap ke depan bisa dikonsep dengan bentuk lebih menarik, karena Jogja dikenal sebagai kota wisata dan budaya, harapannya bisa menarik wisatawan melalui kegiatan adat tradisi haul ini,” ucapnya.
BACA JUGA : Sumbu Filosofi Jogja Resmi Jadi Warisan Budaya Dunia
Berdasarkan situs resmi Kraton Jogja, HB III memiliki nama kecil Raden Mas (RM) Surojo, lahir pada tanggal 20 Februari 1769 merupakan putra Sri Sultan Hamengku Buwono II dengan Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Kedhaton. Dalam biografi Tan Jin Sing disebutkan bahwa HB III termasuk orang yang pendiam dan cenderung mengalah. Karena adanya manuver Belanda hingga masuk Inggris ke tanah Jawa, HB III sempat naik tahta dua kali karena sempat dilengserkan Inggris akan tetapi kemudian diangkat kembali menjadi raja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Gubernur Jakarta Dipilih Presiden, Mahfud MD Setuju Istimewa seperti Yogyakarta
- Kasus HIV/AIDS dengan Sebab Lelaki Seks Lelaki Mulai Jangkiti Pelajar Sragen
- Sebelum Membunuh, Alung Perebutkan Pacarnya dengan Pria Lain sampai Masuk Bui
- IBM Berhasil Membuat Proseseor Tercepat di Dunia, Jauh di Atas Rata-Rata
Berita Pilihan
Advertisement

Ade Armando Singgung Politik Dinasti di Jogja, Begini Komentar Ganjar Pranowo
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Serahkan DIPA dan Buku Alokasi TKD 2024, Belanja Negara di DIY 2024 Naik 12,08 Persen
- Dishub Jogja Petakan Titik Parkir Liar Jelang Libur Akhir Tahun, Ini Salah Satunya
- Desentralisasi Pengelolaan Sampah, ORI DIY: Penutupan TPA Piyungan Tidak Sesuai Perda
- Pasar Murah di Alkid, Cabai Rp5 Ribu per Ons Habis Diserbu Warga
- Di Mal Pelayanan Publik Kota Jogja Ada Loket Konsultasi untuk Konsultasi Izin APK Pemilu 2024
Advertisement
Advertisement