Jalur Pendakian Gunung Merapi Ditutup per 2018, Masih Ada Pendaki yang Nekat
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL–Berdasarkan rilis Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pada Minggu (3/12/2023) tingkat aktivitas Gunung Merapi Siaga Level 3. Status aktivitas Gunung Merapi tersebut membuat jalur pendakian Gunung Merapi telah ditutup sejak 2018. Meski begitu, masih ada beberapa masyarakat yang nekat akan melakukan pendakian.
Plt. Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Boyolali-Klaten, Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) Akhmadi menyampaikan pada 2018 terjadi letusan freatik di Gunung Merapi sehingga tingkat aktivitas Gunung Merapi ditetapkan menjadi Waspada Level II. Bersamaan dengan itu, jalur pendakian Gunung Merapi pun ditutup.
Advertisement
Baca Juga:
Merapi Luncurkan Awan Panas ke Kali Boyong, Masyarakat Diimbau Jauhi Area Bahaya
Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas Guguran Disertai Hujan Abu, Ini Kata BNPB
Terjadi Dua Awan Panas Guguran di Gunung Merapi
“Saat itu ada pendaki yang sedang di atas [Gunung Merapi]. Karena ada [letusan] freatik, kita evakuasi. [Kenaikan tingkat aktivitas Gunung Merapi menjadi Waspada Level II] dalam 3 km tidak boleh ada aktivitas, [sehingga] pendakian [Gunung] Merapi ditutup tahun 2018,” katanya melalui telepon, Senin (4/12/2023).
Kemudian pada 2020, status aktivitas Gunung Merapi meningkat menjadi Siaga Level III. Dengan penetapan tersebut, radius 5 km dari puncak tidak diperbolehkan ada aktivitas penduduk.
Menurut Akhmadi, pihaknya telah memantau di jalur pendakian dan nonpendakian. Di jalur pendakian, Balai TNGN telah memasang tanda larangan pendakian, CCTV dan patroli rutin di sekitar area tersebut. Selain itu, Balai TNGN bekerja sama dengan warga setempat untuk turut mengawasi pintu masuk jalur pendakian.
“Meski demikian, kami mendapati pendaki yang akan naik. Kemarin sempat ada yang lolos sampai Pasar Bubrah,” katanya.
Dia menyampaikan pada September 2023, ada pendaki warga negara asing (WNA) yang mengaku tidak mengetahui jalur pendakian Gunung Merapi telah ditutup sejak 2018. Sehingga WNA tersebut melakukan pendakian via Selo. Saat itu menurut Akhmad, masyarakat setempat tengah ada ruwahan. Sehingga, saat WNA tersebut masuk jalur pendakian tidak diketahui warga. WNA tersebut pun berhasil dievakuasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Bantul Kembali Bagikan 250 Pompa Air Berbahan Bakar Gas ke Petani
- KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
- Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN
- KPU Sleman Targetkan Distribusi Logistik Pilkada Selesai dalam 2 Hari
Advertisement
Advertisement