Advertisement
Kemenlu Serahkan Sertifikat Warisan Budaya Dunia Unesco ke Pemda DIY
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI menyerahkan sertifikat warisan budaya dunia Unesco kepada Pemda DIY, Kamis (28/12/2023).
Penyerahan sertifikat ini merupakan tindak lanjut dari ditetapkannya Sumbu Filosofi sebagai warisan budaya dunia oleh Unesco pada September lalu.
Advertisement
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan, penetapan Sumbu Filosofi sebagai warisan budaya dunia harus tetap dijaga dan dilestarikan di masa depan. Dia menyebut, Kemenlu siap membantu Pemda DIY dalam menindaklanjuti dan melakukan diplomasi kepada Unesco untuk menjalankan rekomendasi.
"Karena salah satu diplomasi yang kita jalankan adalah diplomasi budaya, soft power dan kita terus bersama Pemda yang ingin memperjuangkan warisan budaya untuk diakui dunia," katanya.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyebut, setelah penetapan warisan dunia Sumbu Filosofi Jogja dalam sidang World Heritage Center (WHC) ke 45, di Riyadh Saudi Arabia pada 18 September 2023 silam, Pemda DIY telah menindaklanjutinya dengan beberapa langkah strategis. Di antaranya, melaksanakan koordinasi, komunikasi, dan menjalin kerja sama dengan banyak pihak.
BACA JUGA: Selama Arus Mudik Natal 55 Ribu Kendaraan Lewati Jalan Tol Jogja-Solo
"Dari sisi regulasi, telah terbit pula Keputusan Gubernur DIY No. 360/KEP/2023, tentang Sekretariat Bersama Pengelolaan Warisan Dunia Sumbu Filosofi Yogyakarta. Keputusan Gubernur ini, digunakan sebagai fondasi untuk memastikan fungsi komunikasi dan banyak hal lainnya," kata Sultan.
Menurut Sultan, semua fungsi itu menjadi urgensi, karena atribut warisan dunia Sumbu Filosofi Jogja sangat dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu adanya tekanan pembangunan, tekanan lingkungan, kesiapsiagaan bencana, isu pariwisata berkelanjutan, dan eksistensi sosial-budaya masyarakat sekitar.
Kepala Dinas Kebudayaan (Khunda Kabudayan) DIY Dian Lakshmi Pratiwi menjelaskan, sertifikat yang diserahkan itu menjadi penanda bahwa Pemda DIY dituntut untuk menjalankan rekomendasi yang dibuat oleh Unesco. Menurutnya perjuangan dan kerja bersama untuk melaksanakan rekomendasi dimulai sejak sekarang sesuai dengan operasional guide line.
"Yang penting apapun yang kita lakukan terhadap Sumbu Filosofi ayahnya harus pada menguatkan nilai otentik universal value, kita kan dapat 2 kriteria yakni integritas dan otentitasnya. Kemudian juga harus mampu menyejahterakan warga. Ini yang sedang kita terjemahkan," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- JNE Content Competition 2024 Berhadiah Ratusan Juta Rupiah Digelar, Yuk Daftar!
- Diantar Seratusan Kader PDIP, Her Suprabu Daftar Bakal Cawali Solo 2024
- Dorong Sertifikasi Usaha Mikro, KemenkopUKM Memperkuat Sinergi Lintas Sektor
- Rakor Puspom TNI-Polri Bahas Pemakaian Pelat Dinas hingga Bentrok Antar-Anggota
Berita Pilihan
Advertisement
BMKG Pastikan Udara Panas di Indonesia Akhir-akhir Ini Bukan Heatwave, Ini Penjelasannya
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Stok Darah PMI DIY Minggu 1 Mei 2024 dan Jadwal Donor Darah
- Unjuk Rasa di Tugu Jogja, Ini Tuntutan Serikat Buruh pada Momen May Day
- Hari Buruh, Korban Apartemen Malioboro City Demo Perjuangkan Hak Kepemilikan
- Pemkot Jogja Masih Menunda Pembangunan TPS 3R di Piyungan, Ini Alasannya
- Peringati May Day, Pemkot Jogja Dorong Pekerja Tingkatkan Hard Skill dan Soft Skill
Advertisement
Advertisement