Seorang Sopir Bus di Terminal Jombor Kedapatan Memakai Obat Penenang
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Sleman mengungkapkan ada seorang sopir yang kedapatan menggunakan obat penenang saat bekerja. Temuan ini merupakan hasil tes urin terhadap 24 sopir bus angkutan kota antarprovinsi (AKAP) di Terminal Jombor, Sinduadi, Mlati, Sleman, Kamis (28/12/2023).
Kepala BNNK Sleman, Siti Alfiah mengatakan tes urin terhadap sopir merupakan bagian untuk memastikan keselamatan selama libur akhir tahun. Pada awalnya, ada 25 sopir yang akan dites, namun hanya 24 yang mengikuti kegiatan ini.
Advertisement
Baca Juga
MUDIK LEBARAN 2013 : Sopir Bus di Giwangan Jalani Tes Urine
Tekan Angka Kecelakaan, Supir Bus di Sleman Jalani Tes Urine
Hasil Tes Kesehatan, Beberapa Driver Di Terminal Giwangan Dinyatakan Tidak Layak Jalan
Menurut dia, sopir-sopir ini sudah diambil sampel urin kemudian dilakukan pegecekan. Adapun hasilnya, 23 sopir dinyatakan negatif, sedangkan satu orang dinyatakan positif mengandung obat jenis Benzodiazepine atau akrab disebut Benzo.
“Masuk obat penenang yang digunakan untuk mengobati gangguan kecemasan atau kepanikan,” kata Siti kepada wartawan, Kamis sore.
Adanya temuan ini, ia mengaku langsung berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Sleman untuk menguji. Salah satunya untuk mengetahui riwayat penggunaan obat tersebut.
“Kalau ada resep dokter tidak ada masalah. Tapi, kalau tidak maka akan ada penanganan lebih lanjut,” katanya.
Menurut dia, pengetesan terhadap awak angkutan merupakan kegiatan rutin. Siti mengakui adanya sopir yang positif bukan yang pertama kali.
Pada 2021 lalu, ada seorang sopir yang dinyatakan positif menggunakan narkoba. Pengetesan dilakuan jadi bagian untuk keselamatan pada saat di jalanan.
“Saat ada yang positif langsung kami minta ke PO yang menaungi untuk mengganti. Sedangkan, sopir yang positif masuk ke program rehabilitasi,” katanya.
Salah seorang sopir yang mengikuti tes, Tulus Riyanto mengakui tidak memermasalahkan adanya tes ini. Malahan ia senang karena bisa menjadi bagian untuk meningkatkan keselamatan saat bekerja.
“Yang dibawa tidak hanya diri sendiri, tapi juga puluhan penumpang. Jadi, tidak ada masalah dan yang takut ikut tes malah harus dicurigai. Kalau tidak memakai, pasti tidak ada masalah,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pakar Hukum Sebut Penegak Hukum Harus Kejar hingga Tuntas Pejabat yang Terlibat Judi Online
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Hadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi, Sekolah Diminta Waspada
- Biro PIWP2 Setda DIY Terus Dorong Percepatan Layanan Sanitasi Berkelanjutan
- Hadapi PSBS Biak di Lanjutan Liga 1, Ricky Cawor: Atmosfer Positif sedang Lingkupi PSS
- Program Makan Bergizi Gratis Butuh Kolaborasi Lintas Sektoral
- Tak Cuma Ribuan Alat Timbang dan Ukur, Pemkab Gunungkidul Juga Tera Ulang SPBU
Advertisement
Advertisement