Peminat Transmigrasi di Gunungkidul Tinggi, Kuota Tahun Ini Hanya untuk 2 Keluarga
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Kabupaten Gunungkidul hanya mendapat kuota transmigrasi tahun 2024 untuk dua kepala keluarga (KK). Sementara informasi lokasi penempatan calon transmigran (catrans) baru diberikan oleh Pemerintah Pusat akhir triwulan ketiga.
Staf Transmigrasi Bidang Tenaga Kerja Dinas Perindustrian Koperasi UKM dan Tenaga Kerja (DPKUKMTK) Gunungkidul, Aan Basuki mengatakan anggaran APBD 2024 dialokasikan untuk memberangkatkan dua KK. Totalnya sekitar Rp40 juta yang dibagi untuk pemberangkatan dan modal usaha.
Advertisement
Aan mengaku sejak beberapa tahun lalu sampai saat ini sudah ada sekitar 45 KK pendaftar program transmigrasi. Beberapa KK memang telah mendaftar sejak tahun 2021 dan belum berangkat karena mendapat lokasi penempatan yang diinginkan.
“Belum mau berangkat karena lokasi penempatan tidak sesuai keinginan jadi nunggu lagi. Sampai sekarang ada 45 pendaftar. Tapi memang saya belum menyortir data lagi karena ada KK yang dulu mendaftar dan syarat batas usia terpenuhi. Sedangkan ini sudah lewat beberapa tahun jadi ada usianya yang lebih,” kata Aan dihubungi, Rabu (10/1/2024).
Dia menambahkan catrans telah difasilitasi rumah, pekarangan, lahan usaha I dan II, serta jatah hidup selama 1,5 tahun. Total lahan yang digarap sekitar 1,5 hektar per KK.
BACA JUGA: Membeludak, Pemkab Gunungkidul Harus Seleksi Calon Transmigran
Lebih jauh, Aan menjelaskan dalam dinamika catrans di lokasi transmigran sempat ada permasalahan mengenai keputusan pembagian lahan. Dia mengaku penyelesaian dilakukan oleh daerah penempatan dengan Pemerintah Pusat. Pasalnya, daerah pengirim hanya bertugas memberangkatkan.
Tahun 2023, Pemkab Gunungkidul telah memberangkatkan lima KK ke Sulawesi. Rinciannya, dua KK berangkat ke Kawasan Mutiara, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara; dan tiga KK berangkat ke Kawasan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat.
Sementara itu, Kepala Bidang Tenaga Kerja DPKUKMTK, Sudarminto berharap agar transmigran benar-benar memanfaatkan kesempatan yang diberikan sesuai dengan tujuan awal memilih transmigrasi.
“Jadi keinginan untuk memperbaiki nasib atau ekonomi yang semula kurang dan telah menempati lokasi ya dilaksanakan dengan baik. Dengan begitu bisa memenuhi atau meningkatkan taraf hidup,” kata Sudarminto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Heboh Kabar Pembebasan Dirinya, Mary Jane Veloso Telepon Kedubes Filipina
- Bawaslu DIY Petakan Potensi Kerawanan TPS Pilkada 2024, Listrik & Internet Kerap Jadi Kendala
- Kunjungi Harian Jogja, Mahasiswa Universitas PGRI Madiun Tanyakan Kiat Bertahan di Era Digital
- Kritisi Anggaran Pemkot Jogja Terkait Penanganan Sampah, Dewan : Terlalu Njagakke Pusat
- Empat Pelaku Penganiayaan di Jambusari Sleman Masih Diburu Polisi
Advertisement
Advertisement