Advertisement
Santer Kabar Kampus Asing Masuk DIY, Ini yang Dilakukan UMY agar Tak Kehilangan Pasar
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Belakangan santer berembus kabar masuknya perguruan tinggi asing di DIY.
Untuk itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Gunawan Budiyanto menilai pemerintah perlu mengambil kebijakan untuk melindungi perguruan tinggi dalam negeri. Dia mengaku mendengar kabar ada perguruan tinggi asing yang akan membuka cabang di DIY. Meski begitu, dia meyakini operasional perguruan tinggi asing tersebut akan berbeda dengan perguruan tinggi dalam negeri.
Advertisement
"Iya ada beberapa dari Australia. Saya yakin operasionalnya akan berbeda,” ujarnya Senin (14/1/2024).
Meski begitu dia berharap pemerintah dapat merumuskan kebijakan untuk tetap dapat melindungi perguruan tinggi dalam negeri, sehingga perguruan tinggi dalam negeri tetap dapat bersaing. “Seharusnya kalau pemerintah masih mau melindungi perguruan tinggi lokal, seharusnya itu bukan cabang, tetapi kelas kerjasama dengan perguruan tinggi lokal, itu yang paling bagus. Kita tidak mematikan potensi perguruan lokal,” ujarnya.
Dia menilai kerja sama antarperguruan tinggi asing dengan perguruan tinggi dalam negeri merupakan mekanisme terbaik untuk menjembatani transfer of knowledge. Kebijakan tersebut pun dapat melindungi potensi perguruan tinggi dalam negeri.
Dia menyampaikan UMY pun melakukan strategi serupa yaitu kerja sama dengan perguruan tinggi asing dan melakukan program penerimaan mahasiswa baru asing untuk menjaga eksistensinya sebagai perguruan tinggi swasta (PTS) dengan kualitas global.
BACA JUGA: Perguruan Tinggi Asing Boleh Masuk Indonesia, LLDIKTI Yogyakarta: Semua Bebas Memilih
Dia mengaku UMY memiliki kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi asing untuk melakukan pertukaran mahasiswa, pengajar, dan beberapa bentuk kerjasama lainnya.
Menurut Gunawan setiap tahun UMY memberikan beasiswa fully funded bagi 60 orang mahasiswa asing. Sementara mahasiswa asing yang mendaftar mencapai sekitar 4.800 orang tahun 2023.
Dia melihat saat ini juga ada beberapa perguruan tinggi negeri yang bekerja sama dengan perguruan tinggi asing. Kerjasama tersebut menurutnya pun memiliki segmentasi yang berbeda. Sehingga dia tidak mengkhawatirkan mengenai segmentasi mahasiswanya. “Segmentasinya berbeda. Artinya yang masuk ke sana yang punya daya beli yang cukup. Tidak mungkin perguruan tinggi negeri akan menjual murah programnya itu, mereka akan punya market sendiri, untuk sementara itu tidak terlalu berpengaruh terhadap perguruan tinggi yang lain,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Puncak Peringatan HKB, Kesadaran Kolektif Masyarakat terhadap Bencana Harus Dibangun
- Jadwal KRL Jogja-Solo Senin 29 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
- Jadwal Kereta Bandara YIA Senin 29 April 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Senin 29 April 2024, Tiket Rp50 Ribu
- Jadwal Kereta Api Prameks Jogja-Kutoarjo Senin 29 April 2024
Advertisement
Advertisement