Advertisement

Promo November

Dampak Badai Anggrek, Dua Ruas Jalan di Kulonprogo Ditutup karena Tanah longsor

Triyo Handoko
Minggu, 21 Januari 2024 - 15:37 WIB
Maya Herawati
Dampak Badai Anggrek, Dua Ruas Jalan di Kulonprogo Ditutup karena Tanah longsor Kondisi tanah longsor di sekitar Pulepayung, Kapanewon Kokap yang menutup jalan menuju pintu masuk objek wisata itu, Minggu (21/1 - 2023). Dok Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGOBadai Anggrek yang terjadi di Bumi Mataram beberapa hari terakhir menyebabkan tanah longsor di Kulonprogo. Tanah longsor terjadi di dua lokasi berbeda yang menyebabkan terputusnya akses jalan.

Terbaru tanah tanah longsor terjadi di objek wisata Pulepayung, Kapanewon Kokap pada Minggu (21/1/2023). Tanah longsor di Pulepayung itu menyebabkan akses jalan menuju pintu masuk di tempat wisata itu tertutup material tanah longsor yang jatuh.

Advertisement

Tanah longsor kedua di Bumi Binangun terjadi di Kebonharjo, Kapanewon Samigaluh. Akibat tanah  longsor itu  jalan kabupaten di wilayah tersebut aksesnya terputus. Tak hanya berada di satu titik, tanah tanah longsor di Kebonharjo terjadi di empat titik di jalan kabupaten tersebut.

"Kejadian tanah longsor di Kebonharjo pada Jumat dini hari, ada empat titik tanah longsor di jalan kabupaten tersebut. Tanah longsor dari tebing di pinggir jalan," jelas Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kulonprogo, Budi Prastawa pada Minggu siang.

Budi menjelaskan dari empat titik tanah longsor yang menutup jalan, sudah tiga titik yang dievakuasi sejak Jumat kemarin. "Tinggal satu titik lagi, kami kerahkan alat berat untuk mempercepat evakuasi di Kebonharjo agar jalan dapat kembali diakses," katanya.

BACA JUGA: Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Boyolali Hujan Abu Tipis

Terputusnya jalan di Kebonharjo sejak Jumat (19/1/2023), jelas Budi, tak begitu mengganggu lantaran ada jalan alternatif lain. "Ada jalan alternatif lain sehingga tak begitu mengganggu," ungkapnya.

Sementara tanah longsor di wisata Pulepayung terjadi pada Minggu pagi ini. "Laporan masuk pada pukul 09.00 WIB, sekarang masih melakukan asesmen," jelas Budi.

Budi menerangkan area wisata Pulepayung memang memiliki tebing yang terjal dan curam. "Perbukitannya memang curam dan tinggi, tebing di sana begitu, proses evakuasi masih berjalan," katanya.

Tak ada korban jiwa dalam insiden tanah longsor di Pulepayung tersebut. "Soal dampak ke rumah yang berdekatan di lokasi tanah longsor masih kami lakukan asesmen," katanya.

Menghadapi Badai Anggrek, lanjut Budi, BPBD Kulonprogo mengimbau agar masyarakat memperhatikan lingkungan sekitarnya dan lebih berhati-hati. "Kami imbau agar pohon yang berpotensi tumbang untuk dipangkas, lalu saluran drainase di lingkungan sekitar diperhatikan jangan sampai tersumbat karena bisa menyebabkan tanah longsor," katanya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Berani ke Italia, Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant Bisa Ditangkap

News
| Jum'at, 22 November 2024, 09:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement