Advertisement

Promo November

Pemilu Usai, Disdag Gunungkidul Bakal Lanjutkan Lagi Operasi Pasar

Andreas Yuda Pramono
Kamis, 15 Februari 2024 - 18:07 WIB
Arief Junianto
Pemilu Usai, Disdag Gunungkidul Bakal Lanjutkan Lagi Operasi Pasar Ilustrasi operasi pasar beras di DIY. - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Perdagangan (Disdag) Gunungkidul akan menggelar operasi pasar guna mengendalikan harga beras yang naik. Operasi akan digelar pekan ini.

Kepala Disdag Gunungkidul, Kelik Yuniantoro mengatakan pihaknya telah bersurat ke Bulog pada 7 Februari 2024 terkait dengan permohonan operasi pasar di Pasar Argosari; Playen; Semin; Tengaran, Karangmojo; Nglipar; Ngawen; Karangijo, Ponjong; Trowono, Paliyan; dan Munggi, Semanu.

Advertisement

“Tetapi pelaksanaannya direncanakan setelah Pemilu. Terakhir, kami sudah menggelar operasi pasar juga pada 5 Februari,” kata Kelik, Kamis (15/2/2024).

Kepala Bidang Perdagangan Disdag Gunungkidul, Ris Heryani mengatakan pada awal tahun ini, operasi pasar telah digelar. Lalu pada Februari, operasi pasar digelar selama tiga kali di sembilan pasar di Gunungkidul. “Terus operasi pasar berhenti karena libur dan Pemilu. Rencananya mulai setelah Pemilu, dua-tiga hari ke depan akan mulai lagi, pekan ini,” kata Ris.

Berdasarkan pantauan di Pasar Argosari, Ris mengaku harga beras mengalami kenaikan. Beras medium naik menyentuh harga Rp15.500 per kilogram (kg) dari Rp13.000 dan premium Rp17.500 per kg dari Rp15.000. Menurut dia, kenaikan harga beras tidak terlepas dari mundurnya masa panen akibat dampak El-Nino. “Kelihatannya pengaruh naiknya beras karen nanamnya [padi] kan mundur karena El-Nino. Harga gabah kan juga naik,” katanya.

Subkoordinator Ketersediaan dan Distribusi Pangan Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul, Ratna Briani membenarkan belum ada panen di Gunungkidul akibat dampak El-Nino. “Belum ada panen dan juga karena harga gabah juga naik. Harga gabah yang semula di kisaran Rp6.000 an per kg sekarang sudah di harga Rp8.000 an per kg bahkan lebih,” kata Ratna.

Dia juga mengaku stok beras di Gunungkidul saat ini tergolong aman. Menurutnya, Bulog standby stok melalui beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pasar (SPHP) dan beras Premium yang didroping di pasar pasar besar di Kabupaten Gunungkidul.

BACA JUGA: Operasi Pasar Digencarkan di DIY untuk Menekan Harga Beras

Sebelumnya, Kepala DPP Gunungkidul, Rismiyadi mengatakan bahwa berdasarkan hasil monitoring di lapangan ketika musim kemarau panjang, ada pertanaman padi yang terlanjur tumbuh dan mengalami kekeringan.

Berdasarkan laporan mereka, luasan tanam padi dan jagung serta kedelai sampai 31 Desember 2023 mencapai 11.569 hektare. Dari angka itu, luas tanam padi mencapai 9.774 hektare.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Libur Natal dan Tahun Baru, Potensi Pergerakan Orang Diprediksi Mencapai 110,67 Juta Jiwa

News
| Jum'at, 22 November 2024, 22:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement