Advertisement

Proyek ITF Bawuran Ditarget Rampung April 2024, Diklaim Mampu Kelola 70 Ton Sampah Per Hari

Stefani Yulindriani Ria S. R
Kamis, 07 Maret 2024 - 21:57 WIB
Arief Junianto
Proyek ITF Bawuran Ditarget Rampung April 2024, Diklaim Mampu Kelola 70 Ton Sampah Per Hari Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih (keempat kiri) dalam peletakan batu pertama di ITF Bawuran, Kamis (7/3/2024). - Harian Jogja/Stefani Yulindriani 

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Pemkab Bantul menyelenggarakan peletakan batu pertama atau ground breaking Intermediate Treatment Facility (ITF) Bawuran di Kalurahan Bawuran, Kapanewon Pleret, Kamis (7/3/2024). Pembangunan ITF Bawuran ditargetkan akan rampung pada April 2024 dan akan mengolah sampah 70 ton per hari. 

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih menyampaikan kapasitas pengolahan sampah di ITF Bawuran dapat mengolah sampah hingga 70 ton sampah per hari. Dari pengolahan sampah tersebut, diperkirakan sekitar 30 persennya menghasilkan sampah high value yang dapat diolah menjadi produk lainnya.

Advertisement

Menurut Halim, sisa pengolahan sampah tersebut berupa sampah yang low value atau sudah tidak dapat diolah menjadi produk turunan, maka akan dimusnahkan dengan incinerator. 

Sementara menurut Halim, sampah anorganik akan didaur ulang menjadi panel papan untuk bahan baku furnitur, pipa PVC, bahkan beberapa sampah diubah menjadi barang upcycle. Sementara hasil olahan sampah refuse derived fuel (RDF) akan digunakan sebagai bahan bakar industri semen di Cilacap. 

“Hasil pengolahan sampah di Bantul akan beragam. Kami masih merancang bagaimana dari hasil produksi sampah ini menjadi listrik, kami tunggu sama [PD] Aneka Dharma tahap demi tahap menuju ke sana,” ujarnya. 

Lebih lanjut, menurut Halim, Pemkab Bantul menargetkan Bantul bersih sampah pada 2025. Pembangunan ITF Bawuran dan beberapa TPST lainnya dilakukan sebagai upaya Pemkab Bantul mengolah sampahnya secara mandiri. 

“Bantul akan melakukan pengelolaan sampah secara mandiri, Bantul bisa menyelesaikan, mengolah sendiri sampah yang dihasilkan di Bantul, bahkan mengolahnya menjadi sumber daya ekonomi baru yang bernilai tinggi dari sampah organik bisa ditransformasi menjadi kompos, maggot dan beberapa produk lainnya,” ujarnya. 

Sementara menurutnya Pemkab Bantul pun menggencarkan pengolahan sampah di setiap kalurahan dengan menggandeng Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) di beberapa kalurahan.

BACA JUGA: ITF Pasar Niten Beroperasi, Mampu Kelola Sampah Pasar Rakyat hingga 5 Ton per Hari

“Pemerintah memfasilitasi [pengolahan sampah di kalurahan], memunculkan kemandirian pengelolaan sampah di level kalurahan, ini kapasitasnya 5-10 ton [pengolahan sampah di TPS3R],” katanya. 

Sementara Direktur Utama (Dirut) PD Aneka Dharma, Yuli Budi Sasangka menyampaikan pengolahan sampah di ITF Bawuran telah mengantongi sertifikat lolos uji emisi.

‘ITF Pusat Karbonasi Bawuran CV Surya Agung Enterprise dengan teknologi modern dan telah mendapatkan sertifikat lulus uji emisi, sehingga tidak menimbulkan asap hitam lagi,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

InJourney Airports Terima 558 Extra Flight Selama Nataru

InJourney Airports Terima 558 Extra Flight Selama Nataru

News
| Rabu, 17 Desember 2025, 03:37 WIB

Advertisement

Taman Kuliner Ala Majapahit Dibuka di Pantai Sepanjang Gunungkidul

Taman Kuliner Ala Majapahit Dibuka di Pantai Sepanjang Gunungkidul

Wisata
| Selasa, 16 Desember 2025, 22:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement