Advertisement

Polres Bantul Belum Tetapkan Tersangka Ledakan Mercon, Ini Alasannya

Jumali
Selasa, 12 Maret 2024 - 14:17 WIB
Ujang Hasanudin
Polres Bantul Belum Tetapkan Tersangka Ledakan Mercon, Ini Alasannya Lokasi ledakan mercon di Pandak, Bantul. / Istimewa.

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Polres Bantul menyatakan sampai saat ini belum ada kesimpulan dan penetapan tersangka atas peristiwa ledakan petasan yang terjadi di Padukuhan Gedangsari, Kalurahan Wijirejo, Pandak, Bantul, Minggu (10/3/2024) sekira pukul 17.40 WIB. Akibat peristiwa itu, empat orang mengalami luka serius sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.

"Sampai saat ini memang belum ada kesimpulan. Karena masih ada proses identifikasi dan lain-lain," kata Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widhyana saat ditemui di Mapolsek Banguntapan, Selasa (12/3/2024).

Advertisement

Selain itu, sampai saat ini Jeffry mengaku pihaknya juga belum bisa menyimpulkan penyebab terjadinya ledakan dan membuat empat orang mengalami luka serius.

"Namun, kalau dari korban pun masih penanganan medis. Jadi belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut. Itu perkembangan penanganan kami sampai pagi ini," imbuh Jeffry.

Jeffry juga mengungkapkan saat ini lokasi ledakan juga telah steril, usai tim Datasemen Gegana Satbrimob Polda DIY melakukan penyisiran dan sterilisasi. "Hasilnya tidak dimungkinkan ada benda yang bisa menjadi ledakan susulan," ungkap Jeffry.

Tersangka

Terkait kemungkinan ditetapkannya status tersangka kepada Slamet, 35, Ketua RT07 Padukuhan Gedangsari, Kalurahan Wijirejo, Pandak, Bantul, Jeffry mengaku hal itu mungkin saja. Apalagi, Slamet yang meracik mercon tersebut. Akan tetapi, orang yang membeli bahan-bahan untuk pembuatan mercon adalah Syahroni.

"Statusnya bisa dikenakan [tersangka] karena tanpa izin memiliki bahan peledak. Akan tetapi, sekali lagi ini masih dalam tahap penanganan. Untuk saat ini kami utamakan keselamatan korban," ucap Jeffry.

BACA JUGA: Detik-detik Ledakan Mercon di Pandak Bantul, 4 Korban Luka Parah Tergeletak di Lantai

Ledakan mercon sendiri terjadi pada Minggu (10/3/2024) sekira pukul 17.40 WIB di teras rumah Slamet alias Kempung di Gedongsari, Wijirejo, Pandak, Bantul. Akibat ledakan tersebut empat orang dilaporkan mengalami luka-luka.

Adapun keempat orang yang mengalami luka-luka tersebut adalah Slamet, 35, yang mengalami luka bakar muka, luka bakar tangan kanan dan kiri, luka bakar kaki kanan dan kiri, jari kanan patah, ujung jari dan jari kiri hancur.

Sedangkan, F, 15, mengalami luka bakar mata sebelah kanan, luka bakar kaki sebelah kanan dan kiri dan luka bakar tangan kanan dan kiri. Sementara Syahroni, 36, mengalami luka bakar di muka, luka bakar tangan kanan dan luka bakar kaki kanan. Sementara A, 13, mengalami Luka bakar di muka, luka bakar leher dan luka bakar tangan sebelah kanan dan kiri.

Jeffry mengungkapkan, kejadian kali pertama diketahui oleh Marwanto, 42, warga setempat. Saat itu, Marwanto mendengar suara ledakan sore itu dan kemudian mencari sumber suara tersebut.

Marwanto kemudian memeriksa kondisi rumah tersebut. Ternyata beberapa orang sudah tergeletak dengan kondisi luka-luka di teras rumah. “Ada empat orang yang sebagian tergeletak di lantai," kata Jeffry.

Selain mengakibatkan korban luka, Jeffry menyebut ledakan juga membuat satu rumah mengalami kerusakan di bagian atap dan kaca jendela pecah. Sementara dari hasil olah TKP ditemukan bercak darah dan ditemukan pula potongan jari di lokasi.

“Ledakan diduga disebabkan karena obat mercon. Karena ditemukan beberapa plastik berisi obat mercon. Dan dari keterangan saksi penyebab ledakan juga karena ledakan dari obat mercon," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jakarta Tetap Ibu Kota Indonesia hingga Ada Penetapan Baru

News
| Senin, 29 April 2024, 23:17 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement