Cegah Kasus Kekerasan, Disdikpora Bantul Imbau Memperketat Pengawasan ke Anak
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Belakangan kasus kenakalan remaja marak terjadi di Bantul. Untuk mengantisipasi kejadian serupa, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Bantul Nugroho Eko Setyanto meminta sekolah dan orang tua terus mengawasi pelajar selama Ramadan.
“Kewenangan utama kami ada di sekolah, meski begitu kami harus tetap berkomunikasi dan berkordinasi dengan orang tua, maupun pemangku wilayah untuk pembinaan dan pengawasan [kepada pelajar],” katanya, Selasa (19/3/2024).
Advertisement
Hingga saat ini, Nugroho mengaku belum mengkaji mengenai penyebab maraknya kenakalan remaja yang terjadi belakangan. Meski begitu, menurutnya untuk mengantisipasi kejadian tersebut, orang tua atau wali dan masyakat setempat perlu bekerja sama dalam mengawasi aktivitas pelajar. Selain itu, menurutnya, pihak sekolah juga perlu meningkatkan pengawasan kepada siswa-siswinya.
“Dari sisi Disdikpora, kami juga perlu meningkatkan pembinaan kepada para siswa dan meningkatkan komunikasi dengan orang tua atau wali siswa untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya.
BACA JUGA: Sanksi Administrasi Telat Bayar PBB di Jogja Dihapus
Dia menyampaikan imbauan kepada pihak sekolah juga telah disampaikan melalui Surat Edaran No. B/400.3.1/00959/Umpeg/2024 mengenai penyelenggaraan pembelajaran selama Ramadan. Dalam surat tersebut, kepala sekolah diminta untuk mengimbau orang tua atau wali siswa untuk mendampingi aktivitas belajar siswa, selama siswa berada di rumah dan memastikan siswa melakukan aktivitas positif atau tidak merugikan pihak lain.
Sementara itu, Polres Bantul mencatat ada beberapa kasus yang melibatkan kenakalan remaja di masyarakat yang terjadi belakangan. Di Kapanewon Bantul ada dua kejadian, sementara di Kretek, Jetis dan Sewon, masing-masing satu kejadian. Dari kejadian tersebut ada 12 remaja ditangkap karena kedapatan akan melakukan perang sarung dan membawa petasan.
Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry mengimbau kepada masyarakat untuk menghormati, antara lain tidak bermain petasan dan perang sarung. Sebab hal itu dapat menimbulkan gesekan yang menjadi gangguan kamtibmas. Dia juga meminta para pelajar agar mengisi Ramadan dengan kegiatan positif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Heboh Kabar Pembebasan Dirinya, Mary Jane Veloso Telepon Kedubes Filipina
- Bawaslu DIY Petakan Potensi Kerawanan TPS Pilkada 2024, Listrik & Internet Kerap Jadi Kendala
- Kunjungi Harian Jogja, Mahasiswa Universitas PGRI Madiun Tanyakan Kiat Bertahan di Era Digital
- Kritisi Anggaran Pemkot Jogja Terkait Penanganan Sampah, Dewan : Terlalu Njagakke Pusat
- Empat Pelaku Penganiayaan di Jambusari Sleman Masih Diburu Polisi
Advertisement
Advertisement