Advertisement
Masih Ada Produk Makanan Kadaluarsa dan Tak Layak Beredar di Bantul
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL— Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul telah melakukan pengawasan produk industri pangan jelang Lebaran 2024.
Dari hasil pengawasan yang dilakukan pekan lalu, Dinkes Bantul mencatat ada sejumlah produk makanan yang tidak layak konsumsi di sejumlah supermarket di Bantul. Produk makanan itu ada yang sudah berjamur dan ada juga kemasannya telah peyok. Selain itu, Dinkes juga mencatat ada produk makanan yang izin edarnya sudah tidak berlaku.
Advertisement
“Atas temuan tersebut, kami lalu membuat berita acara pemeriksaan, melakukan pengamanan produk yang tidak layak untuk dikonsumsi agar jangan di perjual belikan, dan memberikan pembinaan ke sarana produksi tersebut agar melakukan pembaharuan izin edar produknya,” kata Kasi Farmasi, Makanan, Minuman dan Alat Kesehatan Dinkes Bantul Heru Purwanto, Senin (25/3/2024).
Baca Juga
Ada Kasus Antraks, Ribuan Dosis Vaksin di BB Vet Wates Justru Tak Terpakai sampai Kedaluwarsa
Peredaran Bahan Pangan Berbahaya di Sleman Segera Dirazia
Hati-Hati! Ini Modus Penipuan Terbaru Pakai QR Code
Selain melakukan pengawasan produk industri pangan di supermarket, Dinkes kata Heru juga melakukan pemeriksaan makanan takjil. Dari hasil pemeriksaan 18 sampel makanan minuman yang diuji rapid test, didapatkan hasil semua negatif terhadap zat yang berbahaya. “Semua dinyatakan aman,” kata Heru.
Kepala Dinkes Kabupaten Bantul, Agus Tri Widiyantara mengatakan sengaja melakukan pengawasan produk industri pangan, sebab selama Ramadan, industri makanan rumahan melakukan produksi yang cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Tujuannya agar agar produk pangan tersebut benar-benar memenuhi persyaratan dan aman,” kata Agus.
Selain itu, Dinkes, lanjut Agus melalui kegiatan itu juga untuk memastikan produk-produk pangan yang terjual di pasaran di Kabupaten Bantul dapat dipastikan aman dan terbebas dari bahan berbahaya. “Agar masyarakat terlindungi dari produk-produk pangan yang tidak sehat dan tidak aman," papar Agus.
Menurut Agus, pengawasan yang dilakukannya sejatinya sudah sering dilakukan, tidak hanya menjelang Lebaran, tapi juga secara berkelanjutan. Tidak hanya melakukan pengawasan bahan berbahaya, lewat kegiatan itu Dinkes juga melakukan visitasi izin atau sertifikat produksi pangan industri rumah tangga (SPP-PIRT) dan pos market.
“Untuk pelaksanaannya kami juga gandeng pihak lainnya. Untuk sampel produk-produk yang dicurigai, akan kami lakukan pengujian di laboratorium,” kata Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Raja Charles III Kembali Jalani Tugas Setelah Pengobatan Kanker
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Pegagan Berpotensi Memperbaiki Daya Ingat, Guru Besar UGM: Meningkatkan Dopamin
- Pj Walikota Jogja Singgih Raharjo Maju Pilkada, Begini Respons Pemda DIY
- Cegah Mafia Tanah, Kantor Pertanahan Jogja Dorong Masyarakat Punya Sertifikat Tanah Elektronik
- 70 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Jogja, Dinkes: Tidak Perlu Panik
- Komplotan Spesialis Pengganjal ATM di Gerai Ritel Modern Ditangkap Polresta Jogja
Advertisement
Advertisement