Advertisement
Program Transmigrasi Warga Sleman Dibuka, Ada Fasilitas Rumah hingga Modal Usaha Rp13 Juta
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sleman memastikan ada empat slot transmigrasi bagi Kabupaten Sleman tahun ini. Pendaftaran calon transmigran mulai dibuka bagi warga ber-KTP Sleman dengan sejumlah persyaratan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sleman, Sutiasih secara langsung mengonfirmasi dibukanya program transmigrasi 2024. Tahun ini, Kabupaten Sleman mendapatkan empat kuota transmigrasi dari DIY dengan dua daerah tujuan, yakni Mahalona, Luwu Timur, Sulawesi Selatan dan Padang Tarok, Sijunjung, Sumatra Barat. "Cuma sedikit kuotanya, karena dibagi-bagi untuk kuota DIY dari Pusat ke kabupaten/kota," kata Sutiasih, Rabu (17/4/2024).
Advertisement
Berkaca dari tahun sebelumnya, jumlah kuota transmigran asal Kabupaten Sleman mengalami peningkatan. Dari dua KK pada 2023 menjadi empat KK yang akan diberangkatkan tahun ini. Tetapi bila merunut jauh ke belakang, jumlah kuota transmigran yang diberangkatkan dari Sleman jauh lebih banyak. "Tahun 2023 dua KK, sebelumnya lagi lima KK, sebelumnya lagi lebih banyak," tandasnya.
Jumlah calon transmigran di Sleman yang mengantre dan menanti untuk diberangkatkan sudah mencapai 20 KK. Namun angka tersebut lanjut Sutiasih bisa berkurang saat dilakukan verifikasi ulang. "Kalau diverifikasi lagi bisa jadi kurang. Soalnya kadang sudah dapat kerjaan, kadang sudah berubah pikiran," ujarnya.
Dibukanya kembali pendaftaran calon transmigran ini dapat menjadi opsi bila calon transmigran yang sudah mengantre mengundurkan diri. Adapun persyaratannya WNI ber-KTP Sleman, berusia 18-50 tahun, sehat jasmani dan rohani, sudah menikah, belum pernah bertransmigrasi serta lolos seleksi yang digelar Disnaker.
Calon transmigran yang diberangkatkan nantinya mendapatkan fasilitas rumah siap huni hingga lahan pekarangan dan lahan usaha. Transmigran juga akan mendapatkan bantuan modal senilai Rp13 juta dari Pemda Sleman.
BACA JUGA: Peminat Transmigrasi di Gunungkidul Tinggi, Kuota Tahun Ini Hanya untuk 2 Keluarga
Selain itu para transmigran juga akan mendapatkan jatah hidup selama 12 bulan untuk lahan kering dan jatah hidup 18 bulan untuk transmigran yang ditempatkan di lahan basah. "Jatah hidup itu kewenangannya Kabupaten lokasi tujuan, bentuknya sembako, ada beras, minyak, lauk," jelasnya.
Harapan Sutiasih dengan adanya program transmigrasi ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program ini juga diharapkan dapat membawa misi untuk pemerataan penduduk.
"Program ini tentunya membangun daerah yang tertinggal. Untuk kami daerah pengirim tujuannya untuk memberdayakan masyarakat supaya punya lahan sendiri untuk dikelola," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Meski Kalah dari Uzbekistan, Erick Thohir Sebut Timnas Punya Semangat Tinggi
- KemenkopUKM Gelar Entredev 2024 untuk Ciptakan Champion Wirausaha, Yuk Gabung!
- 15 Ucapan Selamat Hari Buruh 2024, Berisi Kata-kata Penuh Semangat
- Presiden Jokowi akan Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik di Banyuwangi
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Info Stok dan Jadwal Donor Darah Jogja Hari Ini, Senin 29 April 2024
- DIY Kekurangan Pemandu Wisata Berbahasa Asing
- Hasil Survei Pilkada Jogja: Singgih Raharjo Urutan Pertama, Disusul Heroe Poerwadi dan Eko Suwanto
- Daftar Lokasi Nobar Timnas Indonesia U-23 vs Uzbekistan U-23 di DIY, Ada di Masjid, Kampus, hingga Museum
- JAB Fest 2024 Digelar Awal Mei, Pecinta Seni dan Buku Jogja Merapat!
Advertisement
Advertisement