Advertisement

Zona Lama TPA Banyuroto Dirancang Jadi RTH, Zona Baru Bisa Tampung Sampah 5 Tahun ke Depan

Triyo Handoko
Kamis, 18 April 2024 - 15:37 WIB
Mediani Dyah Natalia
Zona Lama TPA Banyuroto Dirancang Jadi RTH, Zona Baru Bisa Tampung Sampah 5 Tahun ke Depan Suasana TPA Banyuroto dimana Zona 1 yang sudah bertahun/tahun menampung sampah ditutup dan dialihkan ke zona baru.

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—TPA Banyuroto akan berubah bentuk setelah Zona 1 ditutup dan Zona 2 yang merupakan area baru mulai digunakan. Perubahan itu direncanakan UPT Persampahan Kulonprogo dengan mengubah Zona 1 jadi ruang terbuka hijau (RTH).

Sementara ini kondisi Zona 1 yang sudah bertahun-tahun menampung sampah di seluruh Bumi Binangun berbentuk seperti gunungan sampah. "Nanti Zona 1 itu akan dilapisi tanah, lalu dibikin RTH," kata Kepala UPT Persampahan, Budi Purwanta pada Kamis (18/4/2024).

Advertisement

Budi menjelaskan perencanaan tersebut akan didetailkan lagi dengan pembahasan teknisnya. "Secara umum karena sudah tidak beroperasi dan sudah ditutup tidak menerima sampah, maka lokasi Zona 1 itu jadi RTH, detailnya seperti apa, kapan pengerjaannya akan dibahas dengan berbagai pihak lain," jelasnya.

Sedangkan Zona 2 yang sudah mulai beroperasi sejak Ramadan kemarin, jelas Budi, memiliki kapasitas 56 ribu meter kubik sampah. "Kapasitasnya hampir mirip dengan zona lama, lebih banyak sedikit. Kami yakin dapat beroperasi lebih optimal dibanding sebelumnya," katanya.

Prediksi UPT Persampahan Kulonprogo, lanjut Budi, Zona 2 TPA Banyuroto dapat menampung sampah hingga lima tahun kedepan. "Kapasitasnya kami prediskis masih muat untuk menampung sampah sampai lima tahun kedepan," ujarnya.

Baca Juga

Zona Baru Pembuangan Sampah TPA Banyuroto Segera Digunakan, Kapasitasnya 57 Ribu Meter Kubik

TPA Banyuroto Zona Dua Dibuka Awal 2024

Perosok TPA Banyuroto Kulonprogo Hasilkan Rp50 Ribu per Hari

Secara sistem pengelolaan limbah, sambung Budi, zona baru ini juga lebih baik tata kelolanya. "Seperti pengelolaan air lindi itu sudah sesuai dengan standar saat kami bangun, ada kolam penampungan air lindi yang sudah kami siapkan sekaligus lengkap instalasinya," terangnya.

Sementara itu warga sekitar lokasi, Bambang Nurcahyo belum mendengar rencana perubahan TPA Banyuroto tersebut. "Kalau zona lama jadi RTH tentu ini rencana bagus, akan kami dukung," tuturnya.

Bambang yang juga Kepala Badan Perwakilan Kalurahan Banyuroto, Kapanewon Nanggulan menyoroti masalah lingkungan dari perubahan TPA Banyuroto tersebut. "Zona baru ini berdekatan dengan fasilitas umum jika dibanding zona lama, maka kami minta agar itu dipastikan tidak mengganggu, terutama baunya," ungkapnya.

Secara lokasi Zona 2, TPA Banyuroto memang lebih dekat dengan jalan umum. "Di lokasi yang berdekatan itu ada sekolah dan puskesmas, jangan sampai zona baru ini menyebabkan masalah lingkungan serius," ucapnya.

Masalah lingkungan dari Zona 1 berupa pencemaran air lindi ke sawah dan sungai di sekitar lokasi, jelas Bambang, juga masih terjadi hingga kini. "Pencemaran lindi ke warga ini masih terjadi sampai sekarang, ini yang kami minta agar tidak terulang ke zona baru nanti. Bagus malahan zona lama ditutup jadi RTH, semoga tidak ada lagi pencemaran seperti itu," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

7 Bandara di Sulawesi Ditutup Usai Gunung Ruang Kembali Erupsi, Berikut Daftarnya

News
| Rabu, 01 Mei 2024, 06:27 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement