Advertisement
Zona Lama TPA Banyuroto Dirancang Jadi RTH, Zona Baru Bisa Tampung Sampah 5 Tahun ke Depan
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—TPA Banyuroto akan berubah bentuk setelah Zona 1 ditutup dan Zona 2 yang merupakan area baru mulai digunakan. Perubahan itu direncanakan UPT Persampahan Kulonprogo dengan mengubah Zona 1 jadi ruang terbuka hijau (RTH).
Sementara ini kondisi Zona 1 yang sudah bertahun-tahun menampung sampah di seluruh Bumi Binangun berbentuk seperti gunungan sampah. "Nanti Zona 1 itu akan dilapisi tanah, lalu dibikin RTH," kata Kepala UPT Persampahan, Budi Purwanta pada Kamis (18/4/2024).
Advertisement
Budi menjelaskan perencanaan tersebut akan didetailkan lagi dengan pembahasan teknisnya. "Secara umum karena sudah tidak beroperasi dan sudah ditutup tidak menerima sampah, maka lokasi Zona 1 itu jadi RTH, detailnya seperti apa, kapan pengerjaannya akan dibahas dengan berbagai pihak lain," jelasnya.
Sedangkan Zona 2 yang sudah mulai beroperasi sejak Ramadan kemarin, jelas Budi, memiliki kapasitas 56 ribu meter kubik sampah. "Kapasitasnya hampir mirip dengan zona lama, lebih banyak sedikit. Kami yakin dapat beroperasi lebih optimal dibanding sebelumnya," katanya.
Prediksi UPT Persampahan Kulonprogo, lanjut Budi, Zona 2 TPA Banyuroto dapat menampung sampah hingga lima tahun kedepan. "Kapasitasnya kami prediskis masih muat untuk menampung sampah sampai lima tahun kedepan," ujarnya.
Baca Juga
Zona Baru Pembuangan Sampah TPA Banyuroto Segera Digunakan, Kapasitasnya 57 Ribu Meter Kubik
TPA Banyuroto Zona Dua Dibuka Awal 2024
Perosok TPA Banyuroto Kulonprogo Hasilkan Rp50 Ribu per Hari
Secara sistem pengelolaan limbah, sambung Budi, zona baru ini juga lebih baik tata kelolanya. "Seperti pengelolaan air lindi itu sudah sesuai dengan standar saat kami bangun, ada kolam penampungan air lindi yang sudah kami siapkan sekaligus lengkap instalasinya," terangnya.
Sementara itu warga sekitar lokasi, Bambang Nurcahyo belum mendengar rencana perubahan TPA Banyuroto tersebut. "Kalau zona lama jadi RTH tentu ini rencana bagus, akan kami dukung," tuturnya.
Bambang yang juga Kepala Badan Perwakilan Kalurahan Banyuroto, Kapanewon Nanggulan menyoroti masalah lingkungan dari perubahan TPA Banyuroto tersebut. "Zona baru ini berdekatan dengan fasilitas umum jika dibanding zona lama, maka kami minta agar itu dipastikan tidak mengganggu, terutama baunya," ungkapnya.
Secara lokasi Zona 2, TPA Banyuroto memang lebih dekat dengan jalan umum. "Di lokasi yang berdekatan itu ada sekolah dan puskesmas, jangan sampai zona baru ini menyebabkan masalah lingkungan serius," ucapnya.
Masalah lingkungan dari Zona 1 berupa pencemaran air lindi ke sawah dan sungai di sekitar lokasi, jelas Bambang, juga masih terjadi hingga kini. "Pencemaran lindi ke warga ini masih terjadi sampai sekarang, ini yang kami minta agar tidak terulang ke zona baru nanti. Bagus malahan zona lama ditutup jadi RTH, semoga tidak ada lagi pencemaran seperti itu," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
7 Bandara di Sulawesi Ditutup Usai Gunung Ruang Kembali Erupsi, Berikut Daftarnya
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Top 7 News Harianjogja.com Selasa 30 April 2024: Indonesia Kalah dari Uzbekistan, Viral Pengunjung Makam Raja Imogiri Dipungut Biaya
- Stok Darah 30 April 2024 dan Jadwal Donor Darah Besok di Wilayah DIY
- Kantor PT Taru Martani Digeledah Kejati DIY, Terkait Dugaan Korupsi Rp18 Miliar
- BKKBN DIY Lantik P3K, Gunungkidul Dan Kulon Progo Tambah Penyuluh KB
- Jadi Pusat UMKM, Eks Hotel Mutiara 1 Malioboro Jogja Beroperasi di 2025
Advertisement
Advertisement