Advertisement
TPA Banyuroto Zona Dua Dibuka Awal 2024
TPA Banyuroto. - Harian Jogja
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo terus mengebut pengerjaan landfill zona dua Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Banyuroto. Setelah selesai maka pembuangan residu sampah milik masyarakat Kulonprogo dapat segera dialihkan. Pasalnya tonase sampah naik setiap tahun dan kapasitas zona satu sebenarnya telah habis.
Kepala UPT Persampahan Air Limbah dan Pertamanan DPUPKP Kulonprogo, Budi Purwanta mengatakan progres pengerjaan landfill zona dua TPA Banyuroto telah mencapai 72%.
Advertisement
“Progres pengerjaan landfill zona dua per pekan lalu sudah 72 persen. Sekarang masih dalam pengerjaan outlet lindi, finishing instalasi lindi, dan area landfill. Geo membrane juga sedang dipasang,” kata Budi ditemui di kantornya, Rabu (22/11/2023).
Budi menambahkan zona dua baru dapat digunakan setidaknya awal tahun 2024. Dengan kapasitas 55.000 - 65.000 kubik, zona dua diprediksi dapat menampung sampah sampai lima tahun ke depan. Hal tersebut mengandaikan tonase sampah yang masuk tiap harinya maksimal 35 ton per hari.
Apabila zona dua juga penuh, Budi mengaku ada dua pilihan antara membangun zona tiga atau mengupayakan pengolahan sampah residu dengan teknologi pengolahan termal. Rencana penggunaan teknologi tersebut telah ada di master plan persampahan Kulonprogo.
Dia berharap penggunaan teknologi tersebut dapat dilakukan sebelum umur landfill zona dua habis. Pasalnya kendati prediksi umur zona dua akan habis di tahun kelima namun sampah yang naik setiap tahunnya akan mempersingkat umur.
“Sebelum tahun ke lima kalau bisa sudah bisa menggunakan teknologi. Sebagai antisipasi masalah. Soalnya landfill zona satu sudah agak menggunung,” katanya.
Lebih jauh dia menerangkan sampah yang berasal dari Kabupaten Kulonprogo mengalami tren kenaikan setiap tahunnya. Khusus sampah dari Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), per bulan dapat mencapai 12 ton. Angka tersebut telah naik di tahun 2023 menjadi 18 ton sampai 20 ton per bulan. YIA juga telah melakukan pengelolaan sampah mandiri. Budi mengaku rata-rata pasokan sampah ke TPA Banyuroto mencapai 32 ton per hari.
“Sampah milik masyarakat Kulonprogo trennya naik terus. Tiap tahun pasti naik. Tapi kenaikannya tidak signifikan, sekitar 1 ton per hari,” ucapnya.
BACA JUGA: Kerja Sama Penampungan Sampah Kota Jogja di TPA Banyuroto Diperpanjang Seminggu
Guna mengakomodir sampah tersebut, UPT telah melakukan pengadaan kontainer sampah melalui APBD Perubahan 2023. Ada pertambahan empat kontainer. Dengan begitu kontainer milik UPT total ada 35 unit.
“Peletakan kontainer itu muter atau pindah-pindah. Sekarang di tempat ini, [lusa] beda lagi. Stay paling tidak sehari dua hari. Kebutuhan kontainer masih kurang,” lanjutnya.
Pengambilan sampah dilakukan menggunakan sebelas armada sampah milik UPT. Armada jenis arm roll, rata-rata, dapat mengambil sampah tiga trip per hari. Sedangkan truk dump hanya satu trip atau perjalanan.
“Armada truk dump ada enam dan arm roll ada lima. Tahun 2024 ada pengadaan arm roll tapi lewat Dinas Lingkungan Hidup [DLH],” pungkasnya.
Kepala Bidang Tata Lingkungan DLH Kulonprogo, Tristijanti, membenarkan bahwa DLH akan melakukan pengadaan arm roll.
“Rencana ada dua unit arm roll dan dua unit sepeda motor roda tiga. Anggarannya dari Dana Alokasi Khusus [DAK],” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pantai Parangtritis Menjadi Lokasi Edukasi Selancar bagi Pemula
- Kraton Jogja Dorong Konservator Masa Depan lewat Pawiyatan Konservasi
- Fasilitas Kesehatan Terdampak Bencana Mulai Pulih Bertahap
- Canter Bus Bisa Jadi Andalan Angkutan Wisata Jogja-Solo
- UPN Beri Penghargaan untuk Suryo, Dinilai Ciptakan Lapangan Kerja
Advertisement
Advertisement





