Advertisement
PJ Wali Kota Sugeng Siapkan Strategi Ini untuk Atasi Persoalan Sampah di Jogja
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pj Wali Kota Jogja Sugeng Purwanto mengaku akan memaksimalkan seluruh pihak untuk menyelesaikan persoalan sampah di wilayah itu. Masalah sampah adalah salah satu pesan yang disampaikan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X saat melantik dirinya sebagai Pj Wali Kota Jogja, Rabu (22/5/2024).
Sugeng mengatakan, dia akan melanjutkan program pengolahan sampah yang sudah dijalankan oleh Pj Wali Kota lama. Selain itu kebijakan yang dianggap bagus akan diteruskan dan disempurnakan dengan kebijakan baru yang lebih progresif.
Advertisement
"Tentunya apa yang menjadi kebijakan dari Pj lama terkait dengan penanganan sampah kami akan lanjutkan. Yang bagus kami lanjutkan kalau toh ada kekurangan insyallah nanti kekurangan akan kami lengkapi," katanya.
Sugeng menambahkan pihaknya juga akan berkoordinasi dengan semua pihak baik itu OPD terkait dan juga masyarakat setempat dalam mengolah sampah agar lebih optimal le depannya. Sebab, persoalan sampah tidak hanya jadi kewajiban pemerintah saja.
Baca Juga
60 Ton Sampah Kota Jogja Akan Diolah di Bantul
Antrean Panjang Warga Buang Sampah di Depo Mandala Krida Kota Jogja
Walhi dan LBH Yogyakarta Buka Posko Aduan Soal Sampah Kota
"Karena tidak mungkin urusan sampah hanya jadi tanggung jawab Pemkot Jogja saja. Namun harus ada kolaborasi dari semua stakeholder, terutama kesadaran masyarakat sendiri untuk bisa mengelola sampah dengan bijaksana," pungkasnya.
Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan DLH Kota Jogja Ahmad Haryoko mengatakan pembangunan kedua TPS 3R yakni TPS 3R Kranon dan Karangmiri menggunakan Dana Keistimewaan (Danais) 2024 dengan nilai kontrak Rp2,4 miliar untuk TPS 3R Kranon dan pagu Rp4,1 miliar untuk TPS 3R Karangmiri.
Kucuran Danais ini sepenuhnya untuk konstruksi baik pembangunan tempat pengolahan, kantor dan bangunan kemasyarakatan. Setiap TPS 3R baru ini dilengkapi satu modul mesin RDF senilai Rp2,6 miliar berasal dari APBD.
"TPS 3R Kranon Kranon sudah mulai beroperasi terbatas dan kami akan kebut pembangunannya serta menargetkan bisa beroperasional penuh 100 persen pada pertengahan Juni 2024," katanya.
Haryoko menyampaikan satu modul mesin RDF tersebut mampu mengolah sampah sebanyak 30 ton Setiap harinya sejak pukul 06.00 hingga 18.00 WIB. Hasil pilihan sampah diubah menjadi bahan bakar alternatif pengganti batu bara. Targetnya adalah zero residu sampah pasca pengolahan. Dari sampah yang diolah mesin, maka sebanyak 60 persen menjadi RDF. Sisanya, 40 persen diolah lagi menjadi bentuk lain, termasuk pemanfaatan menjadi kompos untuk sampah organik.
"Total sampah di Kota Jogja yang harus kami tangani dikisaran 180 ton setiap harinya, sedang tiga TPS 3R tersebut hanya bisa mengolah sampah total 120 ton per hari. Rinciannya Nitikan 70 ton, Kranon 30 ton dan Karangmiri 30 ton. Sisanya 60 ton dikerja sama dengan swasta. TPS 3R Kranon sudah dioperasionalkan terbatas sebab masih perlu penyesuaian, utamanya terkait lingkungan lokasi. Kami harus membiasakan masyarakat sekitar terkait aroma tak sedap yang mungkin timbul," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Dukung Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem, Bapanas Siap Intervensi Pangan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- 1.008 Lakalantas di Bantul Tewaskan 71 Orang dari Januari-Juni 2024
- DKPP Bantul Kerahkan 150 petugas Pemantau Pemotongan Hewan Kurban Iduladha
- Tanggapi Pemeriksaan Hasto, PDIP Jogja Tolak Praktek Negara Kekuasaan yang Gunakan Hukum sebagai Alat Intimidasi
- Libur Iduladha, Layanan SIM di Bantul Tutup pada 17-18 Juni 2024
- Ribuan Tim Pendamping Keluarga di DIY Dikumpulkan untuk Percepatan Penurunan Stunting
Advertisement
Advertisement