Advertisement

Cara Pemkab Sleman Genjot Produktivitas Pertanian

David Kurniawan
Senin, 27 Mei 2024 - 14:57 WIB
Sunartono
Cara Pemkab Sleman Genjot Produktivitas Pertanian Aris, salah seorang petani di Kalurahan Tambakrejo, Tempel sedang memperlihatkan tanaman padi yang mulai mengering. Harian Jogja - David Kurniawan\\r\\n\\r\\n

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman terus berupaya meningkatkan produktivitas padi. Selain penyiapan benih unggul, juga ada program intensifikasi bantuan pompanisasi untuk petani.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman, Suparmono mengatakan, peningkatan produktivitas tidak bisa dilakukan dengan membuka lahan baru. Pasalnya, dari tahun ke tahun lahan yang dimiliki malah cenderung menyusut.

Advertisement

Meski demikian, Pram, sapaan akrabnya tetap optimistis peningkatan tetap bisa dilakukan. Beberapa upaya yang dilakukan dengan pemilihan bibit unggul sehingga hasil panen dapat dioptimalkan.

BACA JUGA : Hadapi Musim Kemarau, Kementan Siapkan Program Pompanisasi di Daerah Pertanian Kering

Selain itu, juga ada upaya pemberian alat mesin pertanian yang rutin dilakukan setiap tahun. Menurut dia, bantuan tahap pertama senilai Rp2,8 miliar sudah digelontorkan ke kelompok tani sebanyak 200 kelompok.

Adapun bantuan ada 129 mesin potong rumput, 53 unit pompa, 23 unit cultivator, 53 unit traktor ruda dua hingga 18 kincir dan genset. “Kami juga sudah menyalurkan sembilan unit pompa dari Kementerian Pertanian kepada kelompok tani di Sleman,” kata Pram, Senin (27/5/2024).

Menurut dia, bantuan akan terus diupayakan. Terlebih lagi, saat ini ada prediksi kemarau di tahun ini juga bisa lebih lama dari biasanya.

“Sudah kami susun dan saat pembahasan APBD Perubahan akan mengusulkan bantuan minimal 50 mesin pompa untuk petani,” katanya.

Pram mengakui bantuan pompanisasi bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas. Sebagai gambaran, di wilayah seperti di Kalurahan Gayamharjo, Prambanan hanya bisa panen padi sekali dikarena mengandalkan pertanian model tadah hujan.

Diharapkan dengan adanya bantuan pompanisasi ini, maka masa tanam bisa ditambah sehingga produktivitasnya meningkat. “Ada contoh lain wilayah yang hanya panen sekali seperti di Kalurahan Sindumartani, Ngemplak. Ada sekitar sepuluh hektare lahan, kalau dibantu dengan pompa maka intensitas tanam bisa dua kali sehingga panennya bertambah,” katanya.

Disinggung mengenai ketersediaan air, Pram mengakui ada beberapa sumber mata air maupun sungai yang dapat dimanfaatkan untuk mengaliri lahan. “Mudah-mudahan dengan program pompanisasi, maka produktivitas padi di Sleman bisa ditingkatkan,” katanya.

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo mengatakan, bantuan alat mesih pertanian yang diberikan untuk mendukung peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani. Guna mewujudkannya juga dibutuhkan pendampingan dalam proses pengolahan maupun pemeliharaan tanaman pangan.

BACA JUGA : Hingga April 2024 Panen Padi di DIY Capai 411.330 Ton, Tertinggi Gunungkidul

Ia berharap keberadaan penyuluh lapangan dapat dioptimalkan untuk mendampingi para petani. Selain itu, juga memberikan motivasi agar panennya dapat dioptimalkan.

“Pendampingan dengan memanfaatkan teknologi tepat guna kepada para petani sebagai upaya peningkatan produktivitas pertanian di Sleman harus terus dilakukan,” kata Kustini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Perkuat Ketahanan Pangan, Kementan, TNI dan Pelaku Usaha Melakukan Sinergi Program

News
| Jum'at, 18 Oktober 2024, 08:37 WIB

Advertisement

alt

Komunitas Vespa di Jogja Memulai Perjalanan ke Sabang Demi Mendapatkan Biji Kopi Lokal Setiap Daerah

Wisata
| Rabu, 16 Oktober 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement