Advertisement

Dulu Gitaris, Pria di Gunungkidul Ini Sukses Jadi Peternak Sapi Langganan Artis

Andreas Yuda Pramono
Selasa, 18 Juni 2024 - 08:17 WIB
Ujang Hasanudin
Dulu Gitaris, Pria di Gunungkidul Ini Sukses Jadi Peternak Sapi Langganan Artis Pengelola Kandang SR Jaya 89, Angga Elang sedang menunjukkan sapi yang dibesarkan di kandang miliknya yang berbobot sekitar 1 ton di Padukuhan Karang Gumuk I, Kalurahan Karangrejek, Wonosari, Gunungkidul, Senin (17/6/2024). - Harian Jogja / Andreas Yuda Pramono

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Siapa sangka pertemuannya dengan kambing milik penyanyi, Raisa menjadi tonggak yang menandai usahanya dalam bisnis peternakan sapi super di Gunungkidul. Belakangan, banyak artis mulai dari Inul Daratista hingga Raffi Ahmad membeli sapi untuk kurban Iduladha dari situ.

Jalan selebar satu truk yang merentang 500 meter ke selatan ini penuh pecahan batuan kapur. Ujungnya adalah sebuah peternakan sapi di mana sekelilingnya hanya pohon jati yang meranggas. Musim kemarau di Gunungkidul membuat lahan-lahan tampak gersang, apalagi ketika siang hari.

Advertisement

Memasuki gerbang Kandang SR Jaya 89, bau konsentrat dan kotoran sapi campur-aduk menguar dari tiap kandang. Senin, (10/6/2024) pukul 13.15 WIB, terik matahari menemani para karyawan yang lalu lalang membawa kolonjono ke bak truk.

Mereka sedang menyiapkan pengiriman sapi dan pakannya ke berbagai daerah di Indonesia. Maklum saja, Iduladha segera tiba. Banyak orang ingin berkurban, dan sapi menjadi salah satu pilihan.

Situasi itu sangat berbeda dengan hari ini, ketika hari untuk berkurban tiba. Kandang SR Jaya 89 sepi. Dari pintu gerbang, hanya terlihat tiga orang saja. Satu di antaranya sedang menyiram halaman menggunakan selang dan dua lainnya beristirahat.

Masuk lebih dalam, di sisi yang lain, seorang pria bertubuh gempal dengan kaos biru muda dan celana pendek biru langit tampak sedang mengamati sapi yang ditaksir mencapai bobot 1 ton. Ia adalah orang yang sama yang menyambut Harianjogja.com di Kandang SR Jaya 89 sebelumnya.

Sepekan lalu, Angga Elang sibuk ke sana-ke mari, menerima telfon sana-sini. Sekarang ia memiliki waktu lebih longgar. Selama hampir 30 menit ia menceritakan pengalamannya di dunia bisnis peternakan sapi super, tak satupun panggilan telefon masuk.

“Kami masih ada pengiriman sapi lagi sampai besok tanggal 18 Juni. Pemotongan hewan kurban kan masih sampai tanggal 19 Juni,” kata Angga di depan kandang sapinya, Senin (17/6).

Angga Elang inilah yang pertama kali bertemu dengan kambing milik Raisa dan mendorongnya untuk berbisnis sapi. Padahal, ia dulunya pemain gitar, sempat menjadi kru band pop RAN di Jakarta dan ikut bagian dari manajemen artis di Jakarta. Dunia hiburan ibu kota yang gemerlap-ingar bingar justru membosankan baginya.

“Waktu itu saya lagi di kantor, ada kambingnya Raisa. Saya tanya itu kambing beli di mana, ternyata Gunungkidul. Lah, kampung saya sendiri,” katanya.

BACA JUGA: Deretan Artis Ibu Kota Beli Sapi dari Wonosari Gunungkidul

Setelah menghitung keuntungan penjualan kambing dan sapi. Angga memutuskan fokus membangun peternakan. Sekitar 2011, Opie Kumis menjadi pembeli pertama sapi jenis limosin seberat 1 ton. Dulu, harganya masih Rp65 juta. Jika dijual sekarang, harganya tentu mencapai dua kali lipat.

Bersama Elsa Fitri Dewana yang tak lain adalah istrinya, Angga mulai mendirikan Kandang SR Jaya 89 setelah membeli tanah di Kalurahan Karangrejek, Wonosari pada 2016. Dua tahun setelahnya, kandang itu baru dapat diisi sapi setelah modal yang ada cukup. Namun, sebelum kandang itu berdiri, Angga lebih dulu menitipkan sapi-sapi ke peternak/ petani yang ada di Gunungkidul.

Ia dibantu Rubiyono Trisnowiharjo yang juga guru dunia peternakan baginya untuk mendistribusikan sapi-sapi ke peternak yang mau dan mampu mengurus. Hingga sekarang, Rubiyono ikut mengelola sapi di Kandang SR Jaya 89.

Kala itu, tiga sapi pertama yang mengisi Kandang SR Jaya 89, per ekornya dibeli dengan harga Rp11 juta. Sapi-sapi itu kemudian dibeli orang, bisnis sapi pun mulai bergerak menemui pelanggan-pelanggannya.

Angga dan Elsa menggabungkan pengetahuan pengelolaan peternakan sapi dari Rubiyono dengan strategi bisnis yang mereka pelajari. Sapi yang biasanya diberi stampel nomor di bagian badan, justru diganti dengan jubah. Penomoran menggunakan jubah ini lazim ditemui di kontes sapi.

“Kami membuat standar kualitas sapi. Standar sapi ini yaitu sapi yang bisa masuk ke kontes, tapi bisa juga untuk kurban Iduladha, sama bisa juga sebagai sapi pedaging dijual di pasar-pasar. Makanya kami cari sapi yang engga bagus-bagus amat, tapi bisa jadi bagus kalau mau dikembangkan,” ucapnya.

Kompetitor

Sapi-sapi yang berada di belakang Angga mendengus. Hewan berkaki empat yang tergabung dalam suku bovidae ini tiba-tiba berdiri dan minum di sebuah bak di depannya. Satu sapi berwarna putih mengendus punggung Angga dan ia membalas menyentuh kepala sapi dengan jemarinya. Sapi ini menunduk dan kembali minum.

Di sisi selatan di sebuah tenda putih, seorang pria tampak akan memulai salat zuhur. Sementara, pria yang tadi menyiram halaman telah hilang. Hanya ada permukaan semen basah di sana.

Angga bercerita lebih jauh kepada Harianjogja.com perihal tantangan dalam berbisnis. Ia mengaku tak begitu pusing meski ada peternak/ penjual sapi berskala lebih besar. Katanya, mereka bukanlah kompetitor.

“Itu biasa saja sih. Mereka saling mempromosikan sapi mereka. Yang paling berat adalah melawan karyawan agensi-agensi [artis]. Mereka belum tahu sapi, tapi mempromosikan sapi. Mereka ini lebih belantik daripada belantik yang ada di sini,” lanjutnya.

Menurut ia, karyawan agensi-agensi ini tidak jarang menawar sapi milik peternak dengan harga murah dan membanderol harga sapi sebegitu tinggi.

BACA JUGA: Sapi Kurban Milik Jokowi Diserahkan ke Warga Girimulyo Kulonprogo

Selain Pulau Jawa, sapi-sapi Kandang SR Jaya 89 telah mencapai beberapa provinsi di Kalimantan dan semua provinsi di Sumetera. Angga berniat membranding Kandang SR Jaya 89 sebagai suplier sapi Iduladha.

Dalam bayangannya, ia dan Elsa akan membuka lapak penampungan sapi di Jakarta. Lapak ini akan didesain agar dapat menjadi tempat nongkrong. Selain berinovasi dari sisi desain, ia juga terus menjaga kualitas sapi.

“Bunda Inul itu pernah ngabarin. Mulai dari awal sapi masih hidup, ketika dipotong, dagingnya merah banget dan gerak-gerak,” pungkasnya.

Angga mengaku lebih suka disebut pengelola Kandang Sapi SR Jaya 89. Pasalnya, Elsa yang  sering menjalin jaringan di kalangan artis. Selain Opie Kumis, ada juga Ivan Gunawan, Inul Daratista, Ruben Onsu, Zaskia Gotik, Nikita Mirzani, Raffi Ahmad, Tyas Mirasih, hingga Rizky Billar membeli sapi dari Kandang SR Jaya 89.

Elsa mengaku artis-artis memilih sapi jenis Simmental dan Limosin untuk kurban Iduladha. Harga sapi itu berkisar antara Rp100 juta – Rp250 juta dengan berat rata-rata sapi yang dijual mencapai 1 ton.

Sapi-sapi yang awalnya dititipkan ke peternak, setelah memiliki bobot 600 kilogram (kg) akan ditarik dan dibesarkan di Kandang SR Jaya 89. Luas kandang ini mencapai 1.500 meter persegi. Perluasan telah dilakukan di sisi lain kandang hingga hampir dua hektar. Jika ditotal, ada 400 sapi yang dimiliki Kandang SR Jaya 89.

Tiap tahun, Elsa menarget penjualan sapi hingga 200 ekor. Target ini selalu terlampaui. Dari awal 2024 hingga menjelang Iduladha saja, Kandang SR Jaya 89 telah menjual hingga 500 sapi. Omzet per tahun dapat mencapai Rp7 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KAI Lakukan Perubahan Jam Keberangkatan 17 KA Jarak Jauh per 1 Juli 2024 di Stasiun Pasar Senen dan Jatinegara

News
| Minggu, 30 Juni 2024, 14:17 WIB

Advertisement

alt

Mau Main Biliar Tetapi Tak Mau Keganggu Asap Rokok dan Vape, Coba ke Mille Billiards Saja

Wisata
| Rabu, 26 Juni 2024, 21:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement