Advertisement

Warga Margoagung Diajak Belajar Cara Pengelolaan Sampah

Media Digital
Jum'at, 28 Juni 2024 - 21:07 WIB
Arief Junianto
Warga Margoagung Diajak Belajar Cara Pengelolaan Sampah Suasana bedah buku yang digelar DPAD DIY pada Jumat (28/7/2024) Di Beteng, Margoagung, Seyegan. - Istimewa  

Advertisement

SLEMAN—Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY bekerja sama dengan DPRD DIY terus berupaya meningkatkan literasi masyarakat lewat acara bedah buku.

Tak sekadar teori, buku yang dibedah pun membahas panduan teknis yang bisa diimplementasikan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Advertisement

Di Pedukuhan Beteng, Kalurahan Margoagung, Kapanewon Seyegan, masyarakat diajak bersama-sama membedah buku berjudul Cerdas Mengelola Sampah Mandiri Bersama Komunitas.

Acara ini menghadirkan salah satu penulis buku yakni Yomi Windri Asni, dan anggota DPRD DIY, Sofyan Setyo Darmawan.

Dalam paparannya, Yomi menjelaskan berbagai jenis sampah yang ada di lingkungan. Dasar pengategorian sampah ini penting untuk memilih cara yang tepat dalam mengelola sampah sesuai jenisnya. Misalnya jenis sampah organik, masyarakat dapat mengelola sampah dengan komposter.

"Komposter itu biasanya dibuat dari drum, di bawahnya diberi lubang untuk keluar air sehingga menghasilkan ampas yang kering," kata Yomi di Pendopo Beteng, Margoagung, Seyegan, Jumat (28/6/2024).

Selain komposter, warga juga dapat mengelola sampah menggunakan lubang biopori. Lubang ini berbentuk semacam resapan di dalam tanah untuk menampung sampah.

"Sampah dimasukkan ke dalam lubang dan ditutup lagi. Saat hujan, lubang sekaligus bisa memanen air hujan. Air yang biasanya menggenang langsung masuk dan meresap ke lubang biopori," katanya.

Anggota DPRD DIY, Sofyan Setyo Darmawan, mengungkapkan acara bedah buku semacam ini akan memberi nilai tambah bagi masyarakat sesuai dengan judul buku yang dibedah.

Dalam konteks bedah buku pengelolaan sampah, masyarakat menjadi tahu cara mengelola sampah yang bisa dilakukan secara mandiri, atau dengan cara gotong-royong bersama komunitas. "Mudah-mudahan buku ini menarik dan bermanfaat karena meningkat literasi masyarakat dengan sesuatu yang memberi nilai tambah," kata Sofyan.

Sampah yang semula mungkin tidak berharga, bisa diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Hal inilah yang ingin disampaikan dalam bedah buku yang digelar. "Melalui buku ini, kita bisa belajar bagaimana mengelola sampah secara komunal sehingga mengurangi masalah sampah. Saya kira buku ini sangat tepat sekali menjadi literasi dan panduan bagi masyarakat," katanya.

Skema bedah buku ke desa-desa yang diinisiasi DPAD DIY tahun ini bakal digelar di 220 titik. Titik sasaran tersebar di seluruh wilayah DIY. Skemanya sama, yakni kegiatan bedah buku mendatangi masyarakat, bukan sebaliknya. Dengan cara ini diharapkan tingkat kegemaran baca masyarakat DIY dapat terus meningkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Arab Saudi Buka Peluang Kontrak Jangka Panjang 3 Tahun untuk Layanan Haji

News
| Senin, 01 Juli 2024, 02:57 WIB

Advertisement

alt

Harga Tiket Masuk Museum Benteng Vredeburg dan Jam Buka

Wisata
| Sabtu, 29 Juni 2024, 16:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement