Advertisement
Puluhan Anak Usia Sekolah Dilatih Wirausaha Kuliner dan Diberi Peralatan Gratis

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Sebanyak 40 anak usia sekolah dari Sleman dan beberapa wilayah DIY lainnya mendapatkan beasiswa pelatihan kuliner selama dua bulan serta diberikan peralatan dan permodalan. Para pemuda tersebut diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja di sektor kuliner untuk mengisi sejumlah titik destinasi wisata.
Kegiatan bertajuk Program Kecakapan Wirausaha Platinum 2024 Bidang Usaha Jasa Makanan ini digulirkan oleh Ditjen Vokasi Kemendikbudristek dengan pelaksana Lembaga Kursus dan Pelatihan (LPK) Budi Mulia Dua Culinary School.
Advertisement
BACA JUGA : Warung Makan Yu Ngademi, Kuliner Legendaris Penghuni Pasar Ngasem
Kepala Dinas Pendidikan Sleman Ery Widaryana menjelaskan kegiatan ini menyasar pemuda usia sekolah namun tidak melanjutkan sekolah dengan tujuan memberikan kecakapan agar ke depan menjadi wirausahawan. Mengingat lapangan pekerjaan yang saat ini adatak sebanding dengan jumlah angkatan tenaga erja. melalui kegiatan ini mereka diberikan pembekalan materi hingga bantuan peralatan dan modal untuk membuka usaha.
"Semakin banyak anak muda berwirausaha tentu akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Kebetulan para peserta ini fokus pada kewirausahaan kuliner sehingga bisa medukung pariwisata di Sleman dan sekitarnya. Kuliner ini sangat berperan, harapannya para peserta bisa mendukung pengembangan ekonomi lewat kuliner," kata Ery di sela pembukaan kegiatan tersebut, Selasa (9/7/2024).
Ia menambahkan kegiatan itu bersumber dari anggaran pemerintah pusat melalui LKP di Sleman. Pihaknya turut memberikan pelatihan kepada instruktur untuk meningkatkan kapasitas instruktur dalam menjalankan tugasnya degngan baik.
Ditjen Vokasi Kemendikbud menganggarkan beasiswa Rp15 juta untuk setiap peserta. Dengan rincian Rp7,5 juta untuk pelatihan dan Rp7,5 juta untuk peralatan dan modal. Para peserta secara total mendapatkan materi pelatihan 300 jam selama 50 hari.
"Materi kulinernya lebih diarahkan ke street food dan bakery. Karena segmen ini paling cepat lari dan perputaran uangnya relatif cepat, selain itu tidak membutuhkan peralatan yang banyak," kata Pengelola LPK Budi Mulia Dua Culinary School, Ani Syafaatun.
BACA JUGA : Dorong Kreasi Menu Baru Khas Kulonprogo, Dispar Gelar Menoreh Food Festival
Ani mengatakan selama hampir dua bulan ke depan, mereka akan menjalani project based learning di bidang jasa usaha makanan. Output dari pelatihan ini tidak hanya membuat produk akan tetapi para peserta dilatih menjualnya secara langsung.
"Pelatihan akan ditutup pada 17 September 2024 mendatang. Kemudian dilanjutkan dengan pendampingan melalui optimalisasi peran orang tua, pertemuan secara berkala hingga home visit terkait pemantauan rintisan usaha," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Diduga Langgar Aturan OJK, Nasabah Gugat BPR di PN Bantul
- Jumlah WNA Naik Kereta Tumbuh 10,69 Persen, Jogja Kunjungan Terbanyak
- Empat Pemotor Terlibat Kecelakaan Beruntun di Ring Road Barat Sleman
- Ini Alasan Pemkab Belum Menghapus Dua OPD di Gunungkidul
- Aksi Demo Selesai, Layanan SPKT dan SKCK Polda DIY Kembali Dibuka
Advertisement
Advertisement