Advertisement

Promo November

Warga Sitimulyo Tolak Pembangunan TPSS, Bupati: Ini Darurat, Saya Minta Pengertiannya

Jumali
Selasa, 09 Juli 2024 - 16:37 WIB
Arief Junianto
Warga Sitimulyo Tolak Pembangunan TPSS, Bupati: Ini Darurat, Saya Minta Pengertiannya Ilustrasi sejumlah armada pengangkut sampah lalu lalang di sekitar TPA Piyungan, beberapa waktu lalu. - Harian Jogja

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih angkat bicara ihwal adanya penolakan pembangunan TPS Sementara di Puncak Bucu, Kalurahan Srimulyo, Kapanewon Piyungan oleh warga Sitimulyo. Bupati Halim meminta warga Sitimulyo untuk paham dan memaklumi terkait pembangunan TPS Sementara tersebut.

"Di masa darurat ini tolong ini dipahami. Ini sifatnya hanya sementara. Jangan sedikit-sedikit dipermasalahkan. Masa darurat ini kita butuh jalan keluar yang sifatnya sementara, agar sampah tidak berserakan di mana-mana," kata Halim, Selasa (9/7/2024).

Advertisement

Menurut Halim, saat ini Pemkab tengah menyelesaikan pembangunan TPST Dingkikan dan TPST Modalan, serta ITF Bawuran. Dua TPST dan satu ITF ini akan menjadi solusi permanen bagi penyelesaian sampah di Kabupaten Bantul.

"Sekali lagi ini hanya sementara. Pada akhirnya nanti masalah sampah selesai setelah TPST ini jadi. Saya berharap, saya minta masyarakat pemaklumannya. Saya minta pengertiannya, bahwa kita harus selesaikan sampah ini dengan cara-cara tidak permamen sembari menyelesaikan instalasi pengolahan sampah yang permanen," katanya.

Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul bersama dengan Pemkal Srimulyo akan memasifkan sosialisasi kepada warga Srimulyo menyusul penolakan pembangunan TPS Sementara di Puncak Bucu, Kaligatuk, Srimulyo, Piyungan.

Lewat sosialisasi diharapkan rencana pembangunan TPS sementara di lahan milik Sultan Grond seluas 5.000 meter tersebut bisa segera terealisasi.

BACA JUGA: Warga Tolak Pembangunan TPS Sementara di Puncak Bucu Piyungan, Pemkab Masifkan Sosialisasi

Kepala DLH Bantul, Bambang Purwadi Nugroho mengungkapkan saat ini TPS sementara di Gadingsari, Sanden dalam tahap kritis, karena sudah penuh. Dari enam lubang dengan ukuran 10x13 meter, dan kedalaman empat meter per lubang, tinggal satu lubang yang masih bisa digunakan.

"Jika tidak segera [pembangunan TPS sementara di Puncak Bucu), maka masalah sampah ini akan semakin susah ditangani. Untuk itu, besok kami akan bertemu warga, akan kami pahamkan mengenai teknis dan permasalahan sampah yang saat ini ada," katanya,

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya

News
| Jum'at, 22 November 2024, 15:27 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement