Advertisement
Pemkab Bantul Dorong Peningkatan Produksi Pertanian dengan Penambahan Elektrifikasi
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL--Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul akan menambah titik elektrifikasi pertanian di Bantul tahun 2024. Peningkatan titik elektrifikasi tersebut untuk mendukung peningkatan produksi pertanian.
Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo menyampaikan pihaknya berupaya melakukan intensifikasi pertanian dilakukan melalui berbagai mekanisme, salah satunya elektrifikasi lahan pertanian. Dia menuturkan tahun 2024 ada tambahan sekitar 300 titik elektrifikasi di Pantai Selatan (Pansela) dari APBD Bantul tahun 2024. Selain itu, menurut Joko, tahun ini pihaknya mengajukan elektrifikasi 800 titik dari Corporate Social Responsibility (CSR).
Advertisement
Dia menuturkan elektrifikasi dapat menghemat hingga 70 persen bahan bakar minyak (BBM) yang digunakan untuk mengairi lahan pertanian.
Dia menuturkan di area Pansela, elektrifikasi digunakan sebagai besar untuk pertanian bawang merah lahan pasir. Dia berharap semakin banyak lahan pertanian yang menerapkan elektrifikasi, sehingga terjadi peningkatan produksi pertanian.
"Intensifikasi pertanian harus terus kita lakukan dengan penemuan teknik [pertanian] baru, fasilitasi SDM pertanian, supaya usaha pertanian bisa efisien," katanya dalam Bantul Agro Expo, di Pasar Hewan Imogiri, Kamis (11/7/2024).
BACA JUGA: Luas Elektrifikasi Pertanian di Bantul Mencapai Tiga Ribu Titik
Dia menuturkan selama ini Pemkab Bantul juga telah memberikan insentif pembebasan PBB hingga 70 persen kepada petani.
"Asal mempertahankan lahan pertanian itu kami berikan pembebasan [PBB] sampai 70 persen, subsidi pupuk benih obat-obatan, bantuan alat pertanian," katanya.
Sebelumnya telah ada sekitar 3 ribu titik elektrifikasi lahan pertanian. Joko menilai elektrifikasi dapat Dia berharap ke depan semakin banyak lahan pertanian yang menggunakan elektrifikasi.
Dia menyampaikan penggunaan elektrifikasi di lahan pertanian digunakan untuk penanaman tanaman pangan dan hortikultura.
Menurutnya, saat ini hampir di seluruh kapanewon di Bantul telah menggunakan elektrifikasi. Elektrifikasi juga ditemukan terutama di wilayah Imogiri, Kretek, Sanden, Srandakan, dan Pajangan.
"Kami berharap bisa membantu petani dengan adanya elektrifikasi ini, terutama di lahan pasir, sehingga pendapatan petani bisa meningkat," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Warisan Budaya Kabupaten Blora Jadi Kekayaan Intelektual Komunal, Ini Daftarnya
- Angkat Seni dan Budaya, Festival Candi Kembar Klaten Dimeriahkan Kirab Gunungan
- Diduga Korsleting, Mobil Sarat Penumpang Hangus Terbakar di Tol Boyolali
- Seru Banget! Bupati Blora Arief Rohman Menari Tayub Bareng 3.000 Penari
Berita Pilihan
Advertisement
Harga Avtur di Indonesia Tertinggi se Asean, Bos AirAsia: 28 Persen Lebih Mahal dari Malaysia
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Peringatan Gempa Megatrust Tidak Berdampak ke Bantul
- Keluyuran Bawa Pistol Mainan, Tiga Remaja Asal Sleman Ditangkap di Bantul
- Polres Bantul Ajak Warga Berantas Peredaran dan Penyalahgunaan Narkoba
- Sleman Belum Punya Warisan Budaya di Bidang Kuliner
- Buka Acara Puncak Lomba Batik Sawit Nasional 2024, PJ Wali Kota Yogyakarta: Batik Sawit Luar Biasa dan Siap Mendunia
Advertisement
Advertisement