Advertisement
Pasar Ramadan KWT Migunani Menggerakkan Ekonomi Warga Kampung Druwo

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL – Kelompok Wanita Tani (KWT) Migunani, yang berlokasi di Kampung Druwo, Bangunharjo, Kapanewon Sewon berinovasi dalam memberdayakan anggotanya melalui pasar mingguan dan Ramadan yang menjadi ajang utama perputaran ekonomi warga.
Pasar ini menjadi wadah bagi ibu-ibu anggota KWT untuk memasarkan hasil olahan pertanian mereka, sekaligus menciptakan peluang ekonomi yang berkelanjutan.
Advertisement
Ketua KWT Migunani, Suratilah mengungkapkan, awalnya pasar ini digelar setiap Minggu pagi untuk mengisi kekosongan karena warung-warung di Kampung Druwo libur pada hari tersebut. "Kami ambil kesempatan itu, dan Alhamdulillah tetap laris," ujarnya Jumat (7/3/2025).
BACA JUGA: Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jogja Hari Ini, Sabtu 8 Maret 2025
Kini, pasar itu berkembang menjadi kegiatan rutin yang tidak hanya mendukung ekonomi rumah tangga tetapi juga mempererat solidaritas antaranggota apalagi di bulan Ramadan.
Total ada sekitar 8 hingga 9 anggota yang aktif berjualan setiap minggunya. Produk yang dijual merupakan hasil olahan KWT sendiri, seperti peyek, keripik pisang, kacang goreng, serta berbagai olahan makanan berbahan dasar hasil pertanian setempat untuk berbuka puasa. "Harapannya, setiap ada pelatihan dari dinas, ilmunya bisa diterapkan dan produknya bisa dijual," lanjut Suratilah.
Selain pasar mingguan, KWT Migunani juga mengelola lahan pertanian seluas 12x12 meter yang dibagi menjadi tiga kelompok kerja. Masing-masing kelompok bertanggung jawab atas lahannya sendiri, dengan hasil yang dikelola secara kolektif.
"Sistem ini baru berjalan sejak Desember lalu dan Alhamdulillah omzetnya masing-masing kelompok sudah mencapai Rp300.000 per hari," jelasnya.
Kegiatan ini semakin berkembang dengan dukungan dari berbagai pihak. Mahasiswa dari Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY) turut berperan dalam membenahi lokasi pasar agar lebih nyaman bagi para pedagang dan pembeli.
Momentum Ramadan juga menjadi pendorong peningkatan omzet bagi KWT Migunani. Pasar mingguan yang sudah berjalan sejak Ramadan tahun lalu ini menyediakan takjil dan lauk pauk bagi warga yang hendak berbuka puasa.
"Manfaatnya jelas, pertama menambah pendapatan keluarga, kedua menyalurkan bakat ibu-ibu dan ketiga membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan berbuka puasa," tambah Suratilah.
Dengan semangat gotong royong dan inovasi, KWT Migunani Kampung Druwo tidak hanya menjadi wadah pemberdayaan perempuan, tetapi juga bukti bahwa komunitas lokal mampu membangun ekonomi mandiri berbasis pertanian dan kewirausahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- Anggota DPRD Sleman: Pemberdayaan Perempuan Jadi Cara Pengentasan Kemiskinan di Bumi Sembada
- Tradisi Ngguyang Sapi di Gunungkidul, Upaya Pencegahan Penularan Penyakit dan Bikin Sapi Bahagia
- UAJY Gelar Syawalan Bersama Stakeholder
- Bulog Beli Gabah Kering Panen Rp6.500 per Kg, Petani DIY Sumringah
- BPN Bantul Blokir Internal Sertifikat Mbah Tupon dan Panggil Notaris yang Terlibat
Advertisement
Advertisement