Advertisement

Promo Desember

Mudahkan Pemantauan Anak Stunting, Dinkes Jogja Luncurkan Aplikasi PPGB

Alfi Annisa Karin
Senin, 15 Juli 2024 - 22:47 WIB
Arief Junianto
Mudahkan Pemantauan Anak Stunting, Dinkes Jogja Luncurkan Aplikasi PPGB Ilustrasi anak/anak mengukur tinggi badan. / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja meluncurkan aplikasi Pemantauan Permasalahan Gizi Balita (PPGB) di Hotel Burza, Senin (15/7). Ini merupakan aplikasi untuk menampilkan data anak-anak usia dibawah 2 tahun dan balita yang bermasalah gizi di Kota Jogja. Diharapkan, anak stunting maupun berpotensi stunting bisa dipantau melalui aplikasi ini.

Kepala Dinkes Kota Jogja Emma Rahmi Aryani menuturkan aplikasi ini merupakan bagian dari program Pemantauan Terpadu Permasalahan Gizi Balita (Pandu Sagita). Aplikasi ini diperuntukkan bagi tim percepatan penurunan stunting tingkat Kota Jogja tingkat kemantren dan kelurahan serta masyarakat.

Advertisement

"Aplikasi bisa dilihat melalui Jogja Smart Service (JSS)," ujar Emma, Senin (15/7/2024).

Emma menjelaskan stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis. Ditandai dengan tinggi badan yang berada di bawah standar untuk usia mereka. Menurutnya, kondisi ini punya dampak jangka panjang terhadap perkembangan fisik dan kognitif anak. Akhirnya bisa mempengaruhi kualitas sumber daya manusia di masa depan. Emma mengatakan, prevalensi stunting di Kota Jogja mencapai 10,6 persen. Ini diambil dari data pemantauan status gizi melalui capaian intervensi serentak.

"Angka ini turun dibandingkan dengan prevalensi tahun 2023 yaitu di angka 11,8 persen," imbuhnya.

Pejabat Wali Kota Jogja Sugeng Purwanto menuturkan aplikasi PPGB ini merupakan bagian dari penurunan angka stunting di Kota Jogja. Upaya menekan angka stunting menurutnya tak hanya bisa dilakukan saat anak sudah lahir. Pencegahan bahkan bisa dilakukan sebelum ibu mengandung. Dia berharap, aplikasi PPGB ini dapat memudahkan upaya Dinkes Kota Jogja dalam melakukan penyuluhan dan sosialisasi yang memakan waktu, tenaga, dan akurasi yang tinggi.

“Harapannya, dengan upaya yang dilakukan ini kesehatan balita terkondisi dengan baik dan dapat menciptakan generasi yang sehat, pandai, dan agamis,” harapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Libur Natal dan Tahun Baru, Hampir 500 Ribu Kendaraan Telah Keluar dari Jabodetabek

News
| Sabtu, 21 Desember 2024, 18:37 WIB

Advertisement

alt

Mulai 1 Januari 2025 Semua Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup

Wisata
| Sabtu, 21 Desember 2024, 10:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement