Advertisement

DPRD Kulonprogo Minta Pemkab Perhatikan Pertanian Organik Jatisarono yang Kesulitan Pupuk

Newswire
Minggu, 21 Juli 2024 - 10:37 WIB
Ujang Hasanudin
DPRD Kulonprogo Minta Pemkab Perhatikan Pertanian Organik Jatisarono yang Kesulitan Pupuk Ketua DPRD Kulonprogo, Akhid Nuryati (Harian Jogja - Andreas Yuda Pramono)

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Ketua DPRD Kabupaten Kulonprogo, Akhid Nuryati meminta pemerintah setempat memberikan perhatian khusus pengembangan kawasan pertanian organik di Kalurahan Jatisarono seluas 250 hektare.

Akhid Nuryati di Kulonprogo, Sabtu, mengatakan petani di kawasan Jatisarono dan Kembang kesulitan mendapatkan pupuk, sehingga sebagian ada yang mulai beralih ke pertanian yang menggunakan pupuk kimia.

Advertisement

"Pertanian organik ini meningkatkan nilai jual hasil panen, seperti yang Padi Menor Organik. Kami minta kawasan pertanian organik ini dipertahankan. Kami minta dinas teknis kembali memetakan permasalahan kelanjutan kawasan pertanian organik," kata Akhid.

Ia mengatakan, pengembangan kawasan harus didukung anggaran dan pengawasan, sehingga persoalan di masyarakat langsung dapat ditangani.

"Kalau dikembangkan kawasan pertanian organik, harus disiapkan sarana dan prasarana pendukung lainnya," katanya.

Ketua Komisi II DPRD Kulonprogo Yuliyantoro mengatakan dirinya meminta pemerintah memasang nomor telepon layanan aduan di setiap kios pupuk. Sehingga persoalan pupuk langsung dapat ditangani.

BACA JUGA: Diusulkan Jadi Geopark Nasional, Kawasan Geologi Kulonprogo Dikembangkan ke Eduwisata

Persoalan pupuk tidak hanya menjadi tanggung jawab Dinas Pertanian dan Pangan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, tetapi juga ada dari kepolisian dan kejaksaan.

"Kami minta pengawasan terhadap distribusi hingga ketersediaan pupuk ditingkatkan," katanya.

Ketua Kelompok Tani Sri Mulyo Jatisarono Sumarjono mengatakan, lahan persawahan di Jatisarono ditetapkan sebagai kawasan pertanian organik. Namun tidak ada alokasi pupuk organik bagi petani, sehingga petani harus mencari pupuk organik ke mana-mana.

Pada awal pengembangan kawasan pertanian organik, petani diberikan bantuan sapi. Harapannya petani dapat mencukupi kebutuhan pupuk organik secara mandiri.

"Kebutuhan pupuk organik harus beli, dan sebagian petani mulai menggunakan pupuk kimia karena produksi pertanian lebih banyak," katanya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Drajad Purbadi mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi terkait pengembangan Kawasan Pertanian Organik Jatisarono. Pengembangan kawasan ini juga sudah didukung infrastruktur hingga ternak, sehingga mampu memproduksi pupuk organik secara mandiri.

"Kami akan mengkaji letak permasalahannya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Rekomendasi Roti Sisir Enak di Jogja

Rekomendasi Roti Sisir Enak di Jogja

Jogjapolitan | 13 hours ago

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Harga Avtur di Indonesia Tertinggi se Asean, Bos AirAsia: 28 Persen Lebih Mahal dari Malaysia

News
| Minggu, 08 September 2024, 10:17 WIB

Advertisement

alt

Kawah Ijen Mulai Dibuka Kembali, Ini SOP Pendakiannya

Wisata
| Sabtu, 07 September 2024, 21:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement