Advertisement

Promo November

Jumlah Hidran Kering di Jogja Minim, Sukarelawan Pemadam Kebakaran Disiagakan

Alfi Annisa Karin
Jum'at, 26 Juli 2024 - 19:27 WIB
Maya Herawati
Jumlah Hidran Kering di Jogja Minim, Sukarelawan Pemadam Kebakaran Disiagakan Petugas mengecek peralatan pemadam kebakaran di Kantor Dinas Damkarmat Kota Jogja, Jumat (26/7/2024). Harian Jogja - Alfi Annissa Karin

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Jumlah hidran kering di Kota Jogja sangat minim untuk mengatasi kasus kebakaran. Padahal, sebagai langkah antisipasi kebakaran di gang sempit, hidran kering bisa dimanfaatkan oleh warga sebagai langkah awal pemadaman kebakaran.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Jogja, Taokhid, menyebut sejauh ini hidran kering baru tersebar di 19 titik kampung. Jumlah ini sangat minim. Idealnya, hidran kering ada di setiap kampung di Kota Jogja yang jumlahnya sekitar 160 kampung.

Advertisement

Saat ini, Damkarmat terus berupaya menambah hidran kering. Untuk pengadaan tak bisa dilakukan dalam jumlah besar mengingat keterbatasan anggaran.

Setiap tahun, hanya ada satu tambahan hidran kering. "Tahun ini pengadaan di Kampung Keparakan Lor, saat ini baru tahap lelang," ujar Taokhid saat ditemui di Kantor Dinas Damkarmat Kota Jogja, Jumat (26/7/2024).

Dia memastikan pemeliharaan dan pengujian hidran kering rutin dilakukan. Dengan demikian, jajarannya tahu hidran kering yang tidak berfungsi untuk selanjutnya diperbaiki.

BACA JUGA: Pertahankan Fungsi 2 Terminal Tipe C, Pemkab Kulonprogo Perpanjang Sewa Tanah Kas Desa

Meski jadi kendala, keterbatasan hidran kering di gang sempit bisa diantisipasi. Caranya adalah dengan menggerakkan sukarelawan pemadam kebakaran (Redkar).

Taokhid menuturkan sejauh ini sudah ada 756 sukarelawan Redkar yang tersebar di seluruh kampung. "Jumlah sukarelawan berbeda tiap kampung, tetapi minimal per RW ada satu sukarelawan," katanya.

Redkar diharapkan bisa menjadi kepanjangan tangan Damkarmat ketika terjadi kebakaran. Gang sempit sering menyulitkan personel Damkarmat untuk menjangkau titik kebakaran dalam waktu singkat.

Sejauh ini, Redkar dibina untuk bisa memadamkan api secara mandiri sembari menunggu personel Damkarmat tiba. Ini juga menjadi cara untuk mengurangi eskalasi kebakaran atau bahkan memadamkan api seluruhnya, sehingga saat petugas damkar datang tinggal pendinginan.

Selain menggerakkan Redkar, Taokhid juga mengerahkan anggotanya untuk terjun ke lapangan, layaknya Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

Taokhid menyebut belum ada data pasti soal kejadian kebakaran sepanjang Juli 2024. Data terakhir, Damkarmat terjun ke tujuh lokasi kebakaran di Kota Jogja. "Selain itu ada tiga kejadian di luar Kota Jogja," katanya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Presiden Prabowo dan PM Inggris Sepakat Dukung Gencatan Senjata di Gaza

News
| Jum'at, 22 November 2024, 06:17 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement