Advertisement
HUT Kemerdekaan RI ke-79 Jadi Momentum Dimulainya Pengembangan Pariwisata di IKN
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemerintah telah menggelar upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-79 di Ibu Kota Nusantara (IKN). Perhelatan ini menjadi awal dari momentum untuk mengembangkan kawasan tersebut tak terkecuali ke ranah pariwisata. Perguruan tinggi berbasis pariwisata memiliki peran penting dalam pengembangannya.
Pakar Pariwisata sekaligus Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo (Stipram) Jogja Suhendroyono mengatakan digelarnya upacara HUT Kemerdekaan RI di IKN atau ibu kota negara berpindah ke IKN maka akan ada momentum pariwisata ke depan yang tidak bisa ditinggalkan begitu saja. Menurutnya berpindahnya ibu kota dari Jakarta ke IKN maka pengembangan pariwisata akan lebih leluasa.
Advertisement
BACA JUGA : Kemenhan Kirim 888 Motor Trail Listrik untuk Operasional TNI Amankan HUT RI di IKN
"Ibu kota negara ini berpindah bukan hanya sekali ini saja, dulu ibu kota negara pernah di Jogja sehingga saya pikir bukan sesuatu yang istimewa berpindahnya ibu kota negara ke IKN. Maka ke depan sektor pariwisata akan memiliki peluang atau ambil bagian di dalamnya," katanya di sela-sela pelaksanaan upacara HUT Kemerdekaan RI ke-79 di Stipram.
Ia menilai perguruan tinggi pariwisata memiliki peran penting dalam pengembangan pariwisata di IKN ke depan, terutama dalam menghasilkan SDM pariwisata yang mumpuni. Melalui berbagai cara lewat analisa, jurnal tulisan yang bisa diciptakan dalam pengembangan parwisata dan budaya di kawasan IKN.
"Ini bukan dicari-cari ya, tetapi kenyataan ada. Bahwa perguruan tinggi pariwisata akan sangat berperan dalam pengembangan pariwisata di IKN ke depan. Karena orientasi berpikir tidak hanya Jakarta saja, sudah berkembang ke Samarinda, Balikpapan dan sekitarnya," ucapnya.
Bregada
Wakil Ketia I Bidang Akademik Stipram Jogja Amin Kiswantoro menambahkan dalam upacara peringatan HUT Kemerdekaan ke-79 RI diikuti oleh seluruh jajaran karyawan, dosen dan perwakilan mahasiswa. Menariknya dalam pelaksanaan upacara tersebut diselipi dengan unsur budaya lokal yaitu keterlibatan pasukan bregada untuk mengawal bendera merah putih yang akan dikibarkan oleh pasukan pengibar bendera.
BACA JUGA : Menteri AHY Serahkan Empat Sertifikat Wakaf Makam dan Masjid Peninggalan Sunan Giri
"Pasukan Bregada ini ada dari unsur mahasiswa, karyawan dan ada yang dari kraton juga karena untuk mengarahkan pakemnya, mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan. Sehingga proses yang dijalani ini sesuai dengan kearifan lokal," katanya.
Upacara bendera itu sengaja dikemas dengan memadukan budaya Jawa untuk memberikan nuansa berbeda. Oleh karena itu upacar tersebut tidak hanya sekadar menjadi tontonan namun juga bisa dinikmati karena menariknya langgam budaya Jawa dipadu dengan proses menaikkan bendera merah putih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menko Airlangga Bantah Pagar Laut 30 Kilometer di Tangerang Terkait PSN PIK 2
Advertisement
Bali Masuk 20 Besar Destinasi Wisata Terbaik di Asia Tahun 2025
Advertisement
Berita Populer
- Terdampak SE dari Pemerintah Pusat, Proyek Infrastruktur di Bantul Baru Bisa Dimulai Mei 2025
- Bantah Memberangus Serikat Pekerja, Tarumartani Pekerjakan Kembali Karyawan Sempat di-PHK
- 3 Mobil Terlibat Kecelakaan Beruntun di Jalan Kaliurang Sleman, Tabrak Toko hingga ATM
- Harga Cabai Rawit Merah di DIY Diklaim Mulai Turun, Operasi Pasar Dinilai Tak Efektif
- Taman Lalu Lintas Jogja Terus Berbenah Agar Lebih Inklusif
Advertisement
Advertisement