Advertisement
Kasus PMK Meluas, DIY Ajukan 100.000 Dosis Vaksin

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus meluas. Per 12 Januari lalu Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY telah mencatat sebanyak 1.915 kasus PMK. Angka ini menunjukkan kebutuhan akan vaksin PMK sangat mendesak.
Kepala DPKP DIY, Syam Arjayanti, mengungkapkan bahwa ketersediaan vaksin PMK di DIY masih sangat terbatas. "Kami telah mengajukan permohonan 100.000 dosis vaksin ke Kementerian Pertanian, tapi jumlah ini masih jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh populasi ternak di DIY," ujar Syam, Rabu (15/1/2025).
Advertisement
BACA JUGA : PMK di Kulonprogo Terkendali, Dosis Vaksin Ditambah
DIY memiliki populasi ternak yang cukup besar, terutama sapi potong dan kambing. Gunungkidul menjadi kabupaten dengan populasi sapi potong terbesar, diikuti oleh Bantul, Kulon Progo, dan Sleman. Sementara itu, populasi kambing terbanyak berada di Gunungkidul.
"Dengan jumlah populasi ternak yang cukup besar, maka kebutuhan vaksin juga semakin meningkat. Kami akan terus berupaya mencari alternatif pembiayaan lain, termasuk melalui CSR, untuk memenuhi kebutuhan vaksin ini," tambah Syam.
Meskipun menghadapi kendala ketersediaan vaksin, DPKP DIY terus berupaya melakukan penanganan terhadap wabah PMK. Selain vaksinasi, berbagai upaya preventif lainnya juga dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit ini lebih luas.
"Kami berharap dengan upaya yang terus dilakukan, wabah PMK di DIY dapat segera teratasi dan tidak berdampak terlalu besar pada perekonomian peternak," kata Syam.
Wabah PMK yang terus meluas di DIY menjadi ancaman serius terhadap ketahanan pangan daerah. Pasalnya, PMK dapat menyebabkan penurunan produksi susu dan daging, serta kematian pada ternak. Hal ini tentu akan berdampak pada pendapatan peternak dan ketersediaan pangan bagi masyarakat.
BACA JUGA : Jual Beli Sapi di Bantul Sempat Dihentikan Sejenak Gara-Gara PMK
"Untuk mengatasi wabah PMK ini, diperlukan dukungan dari semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat. Dengan bekerja sama, diharapkan wabah PMK dapat segera diatasi dan peternak dapat kembali berproduksi secara optimal," pungkasnya.
Data terakhir jumlah kasus PMK di DIY mencapai 1.915 kasus dengan rincian 1.733 kasus aktif, 14 kasus sembuh, 121 kasus mati, dan 47 kasus potong paksa. Sebagian besar kasus PMK terjadi pada sapi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Presiden Prabowo dan Pangeran MBS Serukan Global Lakukan Aksi Nyata untuk Perdamaian Dunia
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Masih Ada Sekolah Negeri Kekurangan Siswa di Kota Jogja, Hasto Wardoyo Upayakan Peningkatan Kualitas
- Tol Jogja-Solo Ruas Klaten-Prambanan Resmi Dibuka, Jasamarga Pastikan Telah Mengantongi Sertifikat Laik Operasi
- Lowongan Kerja PMI DIY: Ini Formasi dan Syarat Pendaftarannya
- Kemarau Basah Bikin Jasa Pengiriman Air di Gunungkidul Sepi Orderan
- Tol Jogja-Solo Ruas Klaten-Prambanan Masih Gratis, PT JMJ Tunggu Keputusan Menteri PU Soal Tarif
Advertisement
Advertisement