BPBD Bantul Sudah Dropping 26 Tangki Air Bersih ke Lokasi Kekeringan
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL–Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul telah menyalurkan ribuan liter air bersih ke beberapa wilayah terdampak kekeringan. BPBD Bantul terus mengimbau agar masyarakat bijak menggunakan air yang ada.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Bantul, Antoni Hutagaol menyampaikan pihaknya telah menerima delapan permintaan penyaluran air bersih dari sejumlah daerah di Bantul. Beberapa wilayah yang mulai meminta penyaluran air bersih antara lain Seloharjo, Muntuk, Dlingo, Guwosari, Terong, Gilangharjo dan Caturharjo.
Advertisement
“Kita sudah dropping 26 tangki,” ujarnya, Rabu (21/8/2024).
Dia pun mengimbau agar masyarakat tidak menimbun air bersih yang telah disalurkan. Hal itu menurutnya agar seluruh masyarakat terdampak kekeringan dapat terpenuhi kebutuhannya.
Menurut Antoni pihaknya terus memantau kondisi ketersediaan air yang ada di beberapa wilayah yang rawan kekeringan. Dia pun meminta agar masyarakat yang mengalami kekeringan dapat mengajukan permohonan penyaluran air bersih ke BPBD Bantul dengan segera. Dia menuturkan apabila masyarakat belum sempat membuat surat permohonan pengiriman air bersih, maka akan tetap dilayani. Nantinya, masyarakat dapat mengirimkan surat tersebut menyusul.
BACA JUGA: Hadapi Ancaman Kekeringan, BPBD Bantul Siapkan Dua Armada Tangki Air
Sebelumnya BPBD Bantul memetakan tujuh wilayah yang berpotensi rawan kekeringan. Tujuh wilayah tersebut yaitu Kapanewon Sedayu, Kasihan, Pleret, Pajangan, Pundong, Imogiri dan Dlingo. Selama tahun 2023 ada 11 kapanewon terdampak dengan 46.552 orang terdampak kekeringan. Kemudian awal tahun 2024 ada tujuh kapanewon terdampak kekeringan dengan 4.382 orang terdampak kekeringan di Bantul.
Dia menuturkan tahun 2024, BPBD Bantul mengalokasikan anggaran sekitar Rp21,3 juta untuk penyediaan 426 tangki air bersih. Anggaran tersebut lebih rendah daripada tahun lalu yang mencapai Rp22,6 juta.
Antoni mengaku, meski jauh lebih tinggi, namun di tahun lalu BPBD Bantul sempat kehabisan anggaran penyediaan air bersih. Meski begitu, menurutnya tahun lalu kebutuhan penyaluran air bersih tetap dapat dijangkau dengan bantuan air bersih dari Tagana, PMI Bantul, dan Corporate Social Responsibility (CSR).
Menurut Antoni, tahun ini BPBD Bantul juga akan mengoptimalkan anggaran yang ada terlebih dahulu untuk penyediaan air bersih. Kemudian, apabila kebutuhan air bersih belum tercukupi, maka akan meminta penyaluran air bersih dari Tagana dan PMI Bantul.
“[Anggaran] Belanja Tidak Terduga [BTT] tergantung kebutuhan, kalau donasi [air bersih] sudah habis, baru kita ajukan [BTT untuk penyaluran air bersih],” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kritisi Anggaran Pemkot Jogja Terkait Penanganan Sampah, Dewan : Terlalu Njagakke Pusat
- Empat Pelaku Penganiayaan di Jambusari Sleman Masih Diburu Polisi
- Kapanewon Gamping Sleman Bentuk Satgas Pengelolaan Sampah
- Santer Kabar Ratusan Kader Membelot, Begini Penjelasan DPD PAN Sleman
- Pemkab Tegaskan Tak Ada Penyertaan Modal kepada Aneka Dharma untuk Proyek ITF Bawuran
Advertisement
Advertisement