Advertisement

Songsong Indonesia Emas, Warga Gamping Diajak Bahas Stunting

Media Digital
Rabu, 28 Agustus 2024 - 21:27 WIB
Arief Junianto
Songsong Indonesia Emas, Warga Gamping Diajak Bahas Stunting Masyarakat antusias mengikuti bedah buku yang diinisiasi DPAD DIY di Balai Gejawan Wetan Balecatur, Gamping, Sleman pada Rabu (28/8/2024). - Catur Dwi Janati

Advertisement

SLEMAN—Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD DIY) terus berupaya meningkatkan minat baca masyarakat melalui program Bedah Buku ke desa-desa. Mengangkat bermacam-macam topik setiap gelarannya, di Balecatur, Gamping warga diajak membedah buku berjudul Stunting, Penanganan dan Pencegahan yang erat kaitannya dengan Indonesia Emas.

Kepala Bidang Pengelolaan Arsip Statis DPAD DIY, Rakhmat Sutopo mengungkapkan hingga saat ini program Bedah Buku yang digelar telah sesuai rencana. Dari 222 titik bedah buku, pekan ini 162 titik akan rampung disasar.

Advertisement

Berdasarkan angka, DIY memang menjadi daerah dengan minat baca tertinggi di Indonesia. Hanya saja program Bedah Buku yang digelar tak hanya berfokus pada angka semata, tetapi juga menaruh perhatian besar bagaimana menciptakan masyarakat yang termotivasi untuk membaca pascaprogram ini.

"Kalau angka sebenarnya DIY sudah tinggi. Kita kan tidak hanya terpaku di angka, jadi bagaimana masyarakat betul-betul terutama di tingkat perdesaan itu termotivasi untuk membaca," kata Sutopo pada Rabu (28/8/2024).

Beragam topik disuguhkan DPAD DIY dalam program Bedah Buku di masyarakat. Di Balai Gejawan Wetan Balecatur, Gamping, Sleman, buku yang dibedah berjudul Stunting, Penanganan dan Pencegahan.

Menurut Sutopo, topik ini sangat relevan bila ingin menyongsong Indonesia Emas. "Ini kaitannya tentu dengan penyiapan SDM kita menuju ke Indonesia Emas," ujarnya.

Menurutnya, upaya pemenuhan gizi ini tak melalui dikaitkan dengan makanan yang mahal. Menurut Sutopo banyak bahan pangan di lingkungan sekitar yang jika diolah dengan baik juga punya kandungan gizi yang baik untuk anak. "Dan itu mengandung kearifan lokal. Kita kan menganggap makanan yang bergizi yang mahal. Padahal tidak, ikan kan sekitar kita banyak sekali dan juga hasil-hasil Bumi yang lain," ungkapnya.

Wakil Ketua DPRD DIY, Anton Prabu Semendawai, menambahkan persoalan stunting menjadi penting bila dikaitkan dengan Indonesia Emas. Bonus demografi yang bakal disongsong nantinya harus dicegah dari adanya kasus stunting.

Lewat Bedah Buku ini masyarakat diharapkan Anton mengetahui persoalan stunting beserta cara pencegahannya. "Supaya masyarakat tahu apa sih stunting itu, bagaimana cara pencegahannya, sekaligus kita memberi edukasi kepada masyarakat tetapi juga kita memberi edukasi tambahan untuk meningkatkan minat baca masyarakat," ucapnya

"Sehingga dua-duanya kena. Dari sisi kesehatan kena tetapi dari sisi peningkatan untuk membaca dari literasi digital ataupun dari buku [meningkat]," jelasnya.

Anton juga mengingatkan pemenuhan gizi untuk mencegah stunting tidak bisa selalu diasosiasikan dengan makanan yang mahal. Di lingkungan sekitar masyarakat, kata Anton, banyak bahan pangan yang bergizi. "Ikan di sekeliling kita, lele, ikan kembung, ikan nila itu sebenarnya gizinya tinggi. Jadi tidak perlu berkecil hati tidak bisa menyediakan salmon atau ikan tuna di piring meja makan," ujarnya. (BC)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jakarta Masuk 10 Besar Dunia dengan Kualitas Udara Terburuk Hari Ini

News
| Sabtu, 14 September 2024, 09:17 WIB

Advertisement

alt

Kawah Ijen Mulai Dibuka Kembali, Ini SOP Pendakiannya

Wisata
| Sabtu, 07 September 2024, 21:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement