Advertisement
Seniman Butoh Asal Jepang Pentas di UGM

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Seniman Kesenian Butoh asal Jepang akhirnya melakukan pentas di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas Universitas Gadjah Mada (GIK UGM), Minggu (8/9/2024). Pentas ini merupakan kesekian kalinya setelah terakhir pada 2009 silam di tempat yang sama.
Pada hari pertama, The Life of Butoh dimulai dengan penampilan dari Fitri Setyaningsih, diikuti oleh Jun Amanto, seniman Butoh asal Jepang, yang membawakan pertunjukan tentang interaksi antara laki-laki dan perempuan. Dilanjutkan dengan Mugiyono Kasido dari Indonesia mempersembahkan Bayu Angkasa menggabungkan alat musik khas Banyumasan dengan elemen cerita Mahabharata. Kemudian ada penampilan Neiro dan Mutsumi Yamamoto dari Jepang serta pertunjukan Rianto, yang mengkolaborasikan kesenian Jawa dengan Butoh untuk menggambarkan perjalanan tubuh.
Advertisement
BACA JUGA : UGM Ikut Bantu Diversifikasi Produk Olahan Kakao Nglanggeran
Adapun hari kedua menampilkan Rina Takahashi, Broto Wijayanto, Anter Asmotorotedjo, Minoru Hideshima, dan Endy Baroque. Rina Takahashi menyuguhkan pertunjukan tradisional Jepang, Broto Wijayanto dengan Mong Mong Mong Mong, melibatkan seniman difabel dalam karya tersebut.
"Kemudian ada Anter Asmotorotedjo mengeksplorasi tema manusia terperangkap dalam lingkaran tak berujung dan Minoru Hideshima, sebagai generasi pertama Butoh. Pameran poster Butoh tersaji apik dengan memberikan pengunjung edukasi mendalam tentang sejarah dan perkembangan Butoh," kata Garin Nugroho, Chief Program Officer GIK UGM dikutip Senin (9/9/2024).
The Life of Butoh sebagai respons terhadap minat global terhadap seni yang menggugat konsep tubuh. Diciptakan pada era 1950-an, bersamaan dengan perkembangan seni avant-garde di Eropa. Butoh muncul sebagai bentuk seni yang menantang pemahaman konvensional tentang tubuh dan telah menarik perhatian dunia dengan cara yang unik dan provokatif.
Mila Rosinta, seniman tari asal Jogja, memuji kolaborasi ini sebagai kesempatan untuk memperluas pemahaman tentang Butoh dan berharap acara serupa dapat berlangsung setiap tahun.
"Aksi panggung The Life of Butoh ini menghadirkan pengalaman yang kaya dan beragam, memperkuat dialog budaya antara Jepang dan Indonesia serta memperkaya lanskap seni pertunjukan di Jogja," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Ratusan Ribu Penerima Bansos Terindikasi Terlibat Judi Online, Ini Komentar Sosiolog UGM
- Udara di DIY Bikin Menggigil, Angin Monsun Jadi Penyebabnya
- 23 Kambing Mati di Turi Sleman Akibat Keracunan Pakan
- Lurah Srimulyo Membantah Tuduhan Korupsi Penyalahgunaan Tanah Kas Desa
- SPMB 2025, Banyak SMP Negeri di Bantul Kekurangan Siswa, Ternyata Sebagian karena ke Pondok Pesantren
Advertisement
Advertisement