Advertisement

Dua Masjid Ramah Kelompok Rentan di Kulonprogo Ikut Lomba

Triyo Handoko
Kamis, 19 September 2024 - 21:37 WIB
Triyo Handoko
Dua Masjid Ramah Kelompok Rentan di Kulonprogo Ikut Lomba Suasana verivikasiyang dilakukan Tim Ampera dari Kemenag RI ke Masjid Al Hidayah di Kalurahan Giripeni, Kapanewon Wates, beberapa waktu lalu.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Dua masjid di Kulonprogo mengikuti ajang Anugerah Masjid Percontohan dan Ramah (Ampera) yang diselenggarakan Kementerian Agama (Kemenag) RI.

Masjid Al Hidayah di Kalurahan Giripeni, Kapanewon Wates, berkompetisi untuk nominasi masjid ramah musafir dan kaum duafa, sedangkan Masjid Al Furqon di Kalurahan Jatirejo, Kapanewon Lendah, berkompetisi untuk kategori masjid ramah anak dan perempuan.

Advertisement

Kemenag RI meninjau langsung Masjid Al Hidayah pada Rabu (11/9/2024). Tinjauan itu bertujuan memverifikasi dan penilaian dalam ajang Ampera.

Kasi Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Kulonprogo, M. Qomaruzzaman, menjelaskan program yang digelar bertujuan memotivasi takmir masjid di wilayahnya agar memberikan layanan terbaik. "Agar antartakmir juga saling menginspirasi dan memberikan contoh pengelolaan masjid yang baik," ujarnya, Kamis (19/9/2024).

Qomar menerangkan pelayanan masjid yang inklusif perlu ditingkatkan guna memberikan kenyamanan kepada seluruh kelompok masyarakat.

"Apalagi sudah ada program Layanan Efektif untuk Kelompok Rentan Kemenag Kulonprogo yang sejalan dengan ajang tersebut," katanya.

Kemenag Kulonprogo sudah berkoordinasi kepada takmir dua masjid yang mengikuti ajang tersebut untuk dapat memaksimalkan potensi yang ada. "Takmir dua masjid ini juga sudah matang melakukan persiapan mengikuti ajang tersebut, mereka sudah memberikan yang terbaik," katanya.

BACA JUGA: Banggar DPR Pastikan Anggaran Pendidikan Berasal dari Belanja Negara APBN

Ketua Takmir Masjid Al Hidayah, Alip Mulyono, menyebut masjidnya berdiri sejak 1985 dan direnovasi pada 2019. “Latar belakang Masjid Al Hidayah berkomitmen menjadi masjid ramah musafir dan duafa yakni letaknya berada di pinggir jalan raya, sehingga banyak musafir yang mampir di Masjid Al Hidayah," ujarnya.

Selain itu, banyaknya warga sekitar Masjid Al Hidayah yang tergolong kaum duafa, menurut Alip, membuat takmir banyak memberikan perhatian pada kelompok ini. "Tantangannya adalah pendanaan program, selama ini sumber dana kami dari sedekah Salat Jumat, kotak infak masjid, dan beberapa donatur," katanya.

Alip berharap makin banyak donatur menyumbang ke masjidnya agar makin banyak program yang diberikan kepada musafir dan kaum duafa. "Agar layanan kami juga dapat ditingkatkan," katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kemenkeu Terbitkan PMK Perpanjangan Insentif Pajak Pembelian Rumah

News
| Jum'at, 20 September 2024, 02:57 WIB

Advertisement

alt

Menikmati Keindahan Alam dan Sungai di Desa Wisata Srikemenut Bantul

Wisata
| Rabu, 18 September 2024, 10:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement