Advertisement
Operasional TPST Sendangsari Minggir Masih Belum Optimal, Ini Penyebabnya
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Lingkungan Hidup Sleman mengakui operasional TPST Sendangsari di Kapanewon Minggir belum maksimal. Selain masih bermasalah dengan bau, operasional pengolahan sampah juga belum optimal.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sleman, Epiphana Kristiyani mengatakan, untuk mengatasi persoalan sampah di wilayah barat, sudah dioperasionalkan TPST Sedangsari di Kapanewon Minggir. Meski demikian, ia tidak menampik, keberadaan tempat pengolahan sampah ini belum optimal.
Advertisement
BACA JUGA : Warga Sleman Diminta Memilah Sampah Agar Mempermudah Pengolahan di TPST
Hal ini dilihat dari sisi produktivitas pengolahan sampah secara harian. Menurut Epi, sapaan akrabnya, mesin pengolahan sampah yang dimiliki bisa mengolah hingga 60 ton per harinya, tapi kondisi saat sekarang baru mencapai sekitar 20 ton.
“Memang belum optimal karena butuh proses agar bisa pengolahan dioptimalkan sesuai dengan potensi yang dimiliki. Untuk saat ini, baru sebanyak 20 ton per hari yang bisa diolah,” katanya, Kamis (3/10/2024).
Persoalan di TPST Sendangsari, Minggir tidak hanya optimalisasi pengolahan. Hal ini dikarenakan di sekitar lokasi juga masih menimbulkan bau yang dikeluhkan oleh warga sekitar.
Pihaknya sudah berupaya mengatasi dengan menerapkan metode yang dilakukan dalam pengoperasian di TPST Tamanmartani, Kalasan. Hanya saja, hasilnya juga tidak optimal dikarenakan masih juga menimbulkan bau.
“Kami komitmen untuk mengatasi masalah bau ini. Upaya mengkaji dengan tim ahli juga sudah dilakukan dan akan dicoba cara baru agar persoalan bau bisa terselesaikan,” katanya.
Disinggung mengenai keluhan warga di sekitar TPST yang tak bisa membuang sampah, Epi mengakui layanan yang diberikan tidak bisa orang per orang. Menurut dia, sudah ada koordinasi dengan Pemerintah Kalurahan Sendangsari dan Sendangrejo agar bisa memanfaatkan peluang pengolahan sampah secara bersama dengan mengambil dari rumah ke rumah untuk kemudian dibuang ke TPST.
“Tapi peluang ini belum direspon, padahal pengolahan sampah tersebut bisa menjadi unit usaha yang dimiliki Badan Usaha Milik Kalurahan. Kalau tetap per orang, bisanya buang di lokasi transfer depo terdekat,” katanya.
Pejabat Sementara Bupati Sleman, Kusno Wibowo mendukung penuh upaya Dinas Lingkungan Hidup Sleman untuk mengatasi persoalan sampah di Bumi Sembada. Hal ini termasuk upaya optimalisasi TPST Sendangsari, Minggir.
BACA JUGA : Sudah Ada Pemenang Tender, Pembangunan TPST Donokerto Telan Anggaran Rp10,9 Miliar
“Harus terus didorong agar dioptimalkan. Memang sekarang baru 20 ton per hari, tapi harapannya bisa mencapai kapasitas maksimal, yakni 60 ton per hari, tapi memang butuh proses,” katanya.
Kusno mengakui sudah melihat perencanaan terkait dengan pengelolaan sampah di Bumi Sembada. “Sudah ada program-program yang dipersiapkan dan kalau semua berjalan dengan baik, maka urusan sampah bisa terselesaikan di tahun depan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Peringati Hari Batik, InJourney Destination Management Menghadirkan Distrik Batik di Prambanan
Advertisement
Ketinggian Puncak Gunung Everest Bertambah, Ini Penjelasannya
Advertisement
Berita Populer
- Hari Kedua Pelatihan Protokol Hoi An, Peserta Datangi Atribut Sumbu Filosofi
- BEDAH BUKU: Keluarga Berperan Penting untuk Mencegah Maraknya Kekerasan Jalanan
- BEDAH BUKU: Optimalkan Potensi Anak, Orang Tua Tak Boleh Paksakan Kehendak
- BEDAH BUKU: Meneladani Pemikiran Gus Dur lewat Bedah Buku
- Sleman Kembali Raih Penghargaan SAKIP Predikat A
Advertisement
Advertisement