BEDAH BUKU: Wujudkan Anak Sehat dari Orang Tua yang Terliterasi
Advertisement
SLEMAN—Menumbuhkan literasi di kalangan orang tua menjadi salah satu hal penting untuk dilakukan demi mewujudkan kesehatan anak. Saat orang tua terliterasi dengan baik, maka secara otomatis kesehatan anak dapat terwujud. Topik ini dibedah Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD DIY) bersama DPRD DIY dalam agenda bedah buku berjudul Buku Pintar Kesehatan Anak yang digelar di Gor Maha, Jitengan, Kalurahan Balecatur, Kapanewon Gamping, Sleman, Kamis (3/10/2024).
Anggota DPRD DIY, Anton Prabu Semendawai, menjelaskan kegiatan bedah buku ini terselenggara berkat kerja sama DPAD DIY dan DPRD DIY. Bedah buku berjudul Buku Pintar Kesehatan Anak ini mempunyai misi untuk mengerek minat baca masyarakat di DIY.
Advertisement
"Fokus kami yang utama yakni memunculkan minat baca masyarakat, supaya peringkat minat baca di DIY yang berada di peringkat tertinggi di Indonesia tetap terjaga, karena mempertahankan lebih sulit dari pada memulai," kata Anton, Kamis.
Dari pandangan Anton, orang tua terkadang lupa untuk membaca sumber literasi dalam kehidupan sehari-hari, termasuk mencari sumber literasi untuk membangun kesehatan anak. Orang tua terkadang terlampau mengandalkan obat-obatan dan makanan instan ketimbang membangun kesehatan anak secara simultan. Padahal pada jajanan instan, banyak kandungan yang cenderung tidak baik bagi kesehatan anak.
Orang tua sering terpaku bahwa makanan yang kaya nutrisi hanya bisa didapat dari makanan yang mahal. Padahal, makanan kaya gizi tak melulu harus mahal dan justru bisa diperoleh dari lingkungan sekitar. "Padahal di sekeliling kita contohnya ada lele, nila, ikan kembung, tahu, tempe bahkan susu ada yang segar [dari peternakan] tidak harus kalengan [produksi pabrik]," katanya.
Semua informasi tentang membangun kesehatan anak dapat diperoleh dari bahan bacaan yang kredibel. Dengan kata lain, meningkatkan literasi para orang tua jadi aspek penting bila ingin mewujudkan anak yang sehat. Kesehatan anak bisa dimulai dari orang tua yang terliterasi. "Orang tua lebih mudah menyerap dan mengetahui [mewujudkan kesehatan anak], mereka punya pengalaman pasti bisa lebih memahami itu," katanya.
BACA JUGA: Demi Keselamatan Perjalanan Kereta Api, Kawasan Bong Suwung Jogja Dibongkar
Kepala Bidang Pengelolaan Arsip Statis DPAD DIY, Rakhmat Sutopo, menambahkan kegiatan bedah buku yang diadakan menjadi salah satu upaya DPAD untuk mengampanyekan gemar membaca. Kampanye ini diharapkan dapat bermuara pada meningkatkan minat baca masyarakat. "Tingkat kegemaran membaca di DIY sudah tinggi, jadi DIY itu tertinggi. Tetapi kami ingin terus mengajak bapak ibu untuk meningkatkan, jadi bapak ibu kami harapkan gemar membaca buku. Karena dengan membaca buku banyak informasi yang diperoleh," katanya.
Di sisi lain, kadang masyarakat belum membaca buku karena berbagai kendala misalnya tidak mempunyai bahan bacaan. Namun dengan adanya I-Jogja, masyarakat bisa mengakses buku secara digital dari rumah melalui ponsel. "Kalau bapak ibu terkendala dengan harga buku, ingin membaca buku tapi harganya mahal, kami [DPAD DIY] punya aplikasi I-Jogja. Di sana ada cara untuk pinjam buku secara digital dan tidak ada risiko hilang karena e-book," katanya. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Libur Natal dan Tahun Baru, Hampir 500 Ribu Kendaraan Telah Keluar dari Jabodetabek
Advertisement
Mulai 1 Januari 2025 Semua Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup
Advertisement
Berita Populer
- UKDW Ambil Bagian Dalam Penanggulangan Bencana yang Inklusif
- Wujudkan DIY sebagai Destinasi Wisata Ramah Muslim
- Amankan Natal dan Tahun Baru, Polresta dan Satpol PP Jogja Kerahkan Ratusan Personel
- DIY Bakal Kedatangan 9,4 Juta Orang, Ribuan Personel Diterjunkan Amankan Libur Akhir Tahun
- Diduga Bekerja ke Kamboja Secara Non Prosedural, Imigrasi Yogyakarta Cegah Keberangkatan 3 WNI
Advertisement
Advertisement