Advertisement

Promo November

Harga Sembako Turun , Pasar di Gunungkidul Tetap Sepi, Begini Penjelasan Pemkab

Andreas Yuda Pramono
Kamis, 03 Oktober 2024 - 17:37 WIB
Arief Junianto
Harga Sembako Turun , Pasar di Gunungkidul Tetap Sepi, Begini Penjelasan Pemkab Ilustrasi pasar tradisional. - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Gunungkidul menyampaikan bahwa situasi pasar-pasar rakyat di Gunungkidul sepi. Padahal, harga bahan pokok cenderung turun dan stok masih tersedia.

Kepala Bidang Perdagangan Disdag Gunungkidul, Ris Heryani mengatakan harga bahan pokok (bapok) cenderung turun. Turunnya harga bapok diiringi dengan penurunan angka kunjungan di pasar.

Advertisement

Ris tidak mengetahui persis sebab penurunan kunjungan tersebut. Dia mempertanyakan apakah ada kebutuhan lain masyarakat yang mendesak, sehingga ada penurunan daya beli terhadap bapok.

Ris menambahkan Pasar Argosari yang berada di wilayah perkotaan Wonosari juga sepi dibandingkan pekan-pekan sebelumnya. Padahal, tegasnya bapok menjadi kebutuhan primer masyarakat. Seharusnya, hal tersebut tidak memengaruhi kunjungan di pasar.

Disinggung ihwal pengaruh toko online, menurut Ris ada perbedaan segmen antara pasar tradisional dengan toko online.

Pemilik Kios di Pasar Argosari, Yuni membenarkan situasi sepi yang tengah terjadi di Pasar Argosari. Katanya, situasi ini terjadi sejak sepekan lalu. Dia menjual telur bebek, beras, dan tahu. “Harga-harga juga normal. Tapi rata-rata memang ada pengurangan penjualan di Pasar Argosari,” kata Yuni.

Pendapatan per hari yang biasanya dia dapat kisaran Rp400.000 turun menjadi Rp200.000. Dia tidak tahu penyebab penurunan kunjungan pembeli. Hanya, dia mengaitkan hal tersebut dengan situasi saat ini di mana banyak orang kesulitan mencari pekerjaan.

Senada, penjual lain di Pasar Argosari, Anjar mengaku dalam beberapa pekan terakhir sepi pembeli. “Beda dengan ketika Covid-19. Itu malah ramai. Setelah Covid-19 malah sepi. Seminggu ini sepi. Padahal harga bapok di sini stabil,” kata Anjar.

Harga telur ayam yang dia jual per kg menyentuh Rp27.000. Adapun cabai rawit per seperempat justru turun dari Rp15.000 menjadi Rp10.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pakar Hukum Sebut Penegak Hukum Harus Kejar hingga Tuntas Pejabat yang Terlibat Judi Online

News
| Kamis, 21 November 2024, 19:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement