Aliansi Bong Suwung Curhat Nasib Anak-Anak, dari Masuk Panti Asuhan hingga Tidur di Becak
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Sterilisasi kawasan Bong Suwung oleh PT KAI menyebabkan beberapa penghuni Bong Suwung termasuk anak-anak kehilangan tempat tinggal. Beberapa anak dikabarkan kini masuk panti asuhan dan bahkan sampai ada yang tidur di becak.
Salah satu warga Bong Suwung, Damar, menceritakan dirinya baru saja mengantarkan anak-anak ke panti asuhan di wilayah Kotagede. “Menitipkan di sebuah yayasan di Kotagede ada tiga orang. Orang tuanya enggak mampu,” ujarnya dalam konferensi pers di kantor Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) DIY, Jumat (4/10/2024).
Advertisement
Selain tiga anak tersebut, satu anak lagi yang dimasukkan panti asuhan di wilayah Gowongan. Sedangkan satu anak tidur di becak bersama bapaknya. “Satu anak tidur di becak depan Hotel POP. Ibunya di Parangkusumo, pekerja seks,” katanya.
Kantor PKBI menyediakan selter yang digunakan untuk penampungan sementara warga Bong Suwung yang belum memiliki tempat tujuan pindah. Saat ini di tempat tersebut ada sembilan orang dengan rincian lima perempuan, tiga laki-laki dan satu anak-anak.
Tak hanya kehilangan tempat tinggal, korban penggusuran ini juga kehilangan pekerjaannya. Salah satu pekerja seks yang ditampung di PKBI mengaku karena tidak memiliki uang, terpaksa anaknya tidak diberangkatkan sekolah. “Anak enggak sekolah karema saya enggak bisa kasih ongkos. Dari sini jauh sekali,” ujar dia.
Anggota Aliansi Bong Suwung, Anna Mariana, menuturkan korban penggusuran Bong Suwung totalnya ada 226 orang termasuk 80 pekerja seks dan 38 anak-anak. Adapun uang kompensasi dari PT KAI hanya diberikan kepada 164 warga yang memang tinggal di Bong Suwung.
Uang kompensasi sebesar Rp200.000 per meter dan ganti bongkar Rp500.000. Warga yang mendapat uang ini beberapa memilih untuk mengekos walau hanya bisa untuk satu bulan. “Ada yang sewa kos hanya cukup 1 bulan dari uang ganti pembongkaran,” katanya.
BACA JUGA: Warga Sepakati Kosongkan Kawasan Bong Suwung, Mulai Cicil Angkut Barang
Dia menyayangkan tidak ada bantuan sama sekali dari pemerintah, baik Pemkot Jogja maupun Pemda DIY. “Tidak ada pernyataan apapun dari Pemkot dan Pemda untuk penanganan penggusuran Bong Suwung. Sampai saat ini kami belum dapat tanggung jawab pemerintah secara materiel,” ungkapnya.
Sebelumnya, EVP Daop 6 Yogyakarta, Bambang Respationo menuturkan sterilisasi area Bong Suwung ini merupakan komitmen KAI Daop 6 terhadap keselamatan perjalanan kereta api. Tak hanya keselamatan penumpang maupun awak kereta, tapi juga keselamatan penghuni Bong Suwung. Menurut Bambang, kawasan itu sangat rawan kecelakaan mengingat frekuensi dan kecepatan kereta api semakin bertambah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pemerintah Inggris Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Dua Bus Listrik Trans Jogja Senilai Rp7,4 Miliar Segera Mengaspal
- Akan Dipulangkan ke Filipina, Begini Ungkapan Mary Jane Veloso
- Lima Truk Dam Asal Jogja Buang Sampah ke Saptosari Gunungkidul, Sopir Diamankan Polisi
- Catat! Malam Jumat Kliwon Pekan Depan Ada Sendratari Sang Ratu di Parangkusumo
- 124 Warga Sidomulyo Sleman Terima Ganti Rugi Tol Jogja-Solo Seksi 3 Sebesar Rp53 Miliar
Advertisement
Advertisement