Advertisement
Soal Warga Bong Suwung Belum Mendapatkan Tempat Tinggal, Pemda DIY: Kan Sudah Terima Kompensasi dari KAI
Sekda DIY, Beny Suharsono memberikan keterangan seusai rapat koordinasi teknis terkait dengan UMP DIY 2024, Senin (20/11/2023). - Harian Jogja/Yosef Leon
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemda DIY menyebut tidak akan memberikan bantuan apapun kepada warga yang tergusur dari kawasan Bong Suwung lantaran perluasan areal Stasiun Tugu Jogja. Warga disebut telah mendapatkan kompensasi dari PT KAI dan itu bisa digunakan untuk mencari lokasi tempat tinggal baru.
"Kemarin perjanjiannya dengan PT KAI seperti apa, dulunya yang punya tempat tinggal kan sudah diberi kompensasi. Harapannya bisa mencari sendiri," kata Sekda DIY Beny Suharsono, Senin (7/10/2024).
Advertisement
Beny mengatakan, warga Bong Suwung telah sepakat dengan PT KAI untuk pindah secara mandiri lantaran lokasi yang didiami itu secara legalitas bukan merupakan hak mereka. Hanya saja lantaran warga sudah lama mendiami lokasi itu maka PT KAI tetap memberikan kompensasi sesuai dengan kesepakatan.
"Faktanya KAI tetap mengulurkan bantuannya. Tentu ada dampak yang lain yang lalu hidupnya nempel dan kehidupan malam dan sebagainya," jelasnya.
Menurut Beny, kewenangannya tetap berada di Pemkot Jogja jika masih ada warga yang belum mendapatkan tempat tinggal sampai sekarang. "Pemkot Jogja yang mengurus dan di belakangnya Pemda DIY. Jadi kita kalau melihat fungsinya tidak semuanya lalu naik ke kami. Ada kewenangan dan batasannya," ujarnya.
BACA JUGA: Aliansi Bong Suwung Curhat Nasib Anak-Anak, dari Masuk Panti Asuhan hingga Tidur di Becak
Sebelumnya diberitakan, Sterilisasi kawasan Bong Suwung oleh PT KAI menyebabkan beberapa penghuni Bong Suwung termasuk anak-anak kehilangan tempat tinggal. Beberapa anak dikabarkan kini masuk panti asuhan dan bahkan sampai ada yang tidur di becak.
Salah satu warga Bong Suwung, Damar, menceritakan dirinya baru saja mengantarkan anak-anak ke panti asuhan di wilayah Kotagede. “Menitipkan di sebuah yayasan di Kotagede ada tiga orang. Orang tuanya enggak mampu,” ujarnya dalam konferensi pers di kantor Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) DIY, Jumat (4/10/2024).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Bayi Laki-laki Hidup Ditemukan dalam Kardus di Ngemplak Sleman
- Jemparingan Peserta Terbanyak di Alun-alun Wates Catat Rekor Muri
- Jelang Relokasi Pedagang, Dishub Jelaskan Alur Parkir Pasar Godean
- Petugas Sita Ratusan Batang Rokok Ilegal di Pandak dan Imogiri
- Bayi Dalam Kardus di Ngemplak, Ini Isi Pesan Tertulis dari Orangtua
Advertisement
Advertisement




