Advertisement

Kerap Jadi Tempat Pacaran dan Mabuk-mabukan, Bantaran Kali Winongo di Tegalrejo Ditanami Pohon Kelengkeng

Alfi Annisa Karin
Jum'at, 11 Oktober 2024 - 15:57 WIB
Ujang Hasanudin
Kerap Jadi Tempat Pacaran dan Mabuk-mabukan, Bantaran Kali Winongo di Tegalrejo Ditanami Pohon Kelengkeng Penanaman pohon kelengkeng di bantaran Sungai Winongo Tegalrejo, Jumat (11/10/2024) - Harian Jogja - Alfi Annissa Karin

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA – Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Jogja bersama dengan Satpol PP Kota Jogja dan masyarakat Kampung Tompeyan, Tegalrejo melaksanakan penanaman pohon kelengkeng di sepanjang bantaran Sungai Winongo, Jumat (11/10/2024). Setidaknya ada sebanyak 200 bibit pohon kelengkeng yang ditanam di lokasi itu.

Mantri Pamong Praja Tegalrejo Antariksa Agus Purnama menuturkan penanaman 200 pohon kelengkeng ini merupakan salah satu upaya untuk menekan terjadinya berbagai masalah sosial yang kerap terjadi di bantaran Sungai Winongo. Agus mengatakan lokasi itu terbilang sepi jika malam hari. Banyak anak muda yang kemudian menggunakan bantaran Sungai Winongo untuk berbuat hal yang negatif. Masyarakat sekitar akan digandeng untuk ikut memelihara tanaman kelengkeng. Aktivitas pemeliharaan diharapkan bisa menambah keramaian.

Advertisement

“Untuk menumbuhkan keramaian sehingga masalah-masalah sosial bisa diantisipasi. Misalnya ada anak muda yang minum-minum, berpacaran di sini. Nanti kan di sini akan banyak aktivias, banyak yang nyirami, melakukan pemeliharaan,” ujar Agus saat ditemui di Tegalrejo, Jumat (11/10/2024).

BACA JUGA: Gandeng Gendong Jadi Percontohan Pembiayaan Alternatif

Penanaman pohon kelengkeng ini juga menjadi salah satu upaya pencanangan Kampung Tompeyan sebagai Kampung Kelengkeng. Kepala DPP Kota Jogja Sukidi menjelaskan penanaman kelengkeng varietas kateki ini dilakukan sebagai upaya optimalisasi pemanfaatan atau konservasi lahan agar lebih produktif. Tanaman kelengkeng ini sengaja dipilih lantaran termasuk jenis buah yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Kelengkeng bisa hidup dalam jangka waktu lama. Dari sisi perawatan pun tak rumit karena jenis hama yang biasanya menyerang tak langsung membuat tanaman mati.

“Kalau di jarak tanam 2,5-3 meter berarti kita konversikan 2,5-3 meter itu dikali 200 batang. Sembilan bulan sudah panen dengan perawatan bagus,” katanya.

Sebelumnya tanaman kelengkeng juga sudah ditanam di titik lainnya, seperti di sepanjang Sungai Gajah Wong hingga kelurahan Umbulharjo. Seusai ditanam, DPP akan terus melakukan pemantauan terkait dengan pemberian pupuk hingga pengendalian hama. Di sisi lain masyarakat sekitar juga digandeng untuk bersama-sama merawat tanaman kelengkeng itu.

“Pemantauan berkala kami lakukan terutama petugas penyuluh pertanian lapangan Tegalrejo.” tutur Sukidi. (Alfi Annissa Karin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

2 Tentara Indonesia Jadi Korban Serangan Israel di Lebanon, Begini Kondisinya

News
| Jum'at, 11 Oktober 2024, 15:37 WIB

Advertisement

alt

Patung Gajah Mada Diletakkan di Dasar Laut untuk Tarik Minat Wisatawan

Wisata
| Jum'at, 11 Oktober 2024, 00:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement