Advertisement

Promo Desember

Bantuan Pangan Diduga Dipakai untuk Kampanye Salah Satu Paslon di Bantul, Ini Kata Perum Bulog Kanwil Yogyakarta

Jumali
Jum'at, 11 Oktober 2024 - 22:37 WIB
Maya Herawati
Bantuan Pangan Diduga Dipakai untuk Kampanye Salah Satu Paslon di Bantul, Ini Kata Perum Bulog Kanwil Yogyakarta Ilustrasi beras / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL— Perum Bulog Kanwil Yogyakarta angkat bicara terkait dengan aduan Masyarakat terhadap dugaan pemanfaatan Bantuan Pangan di Kabupaten Bantul yang digunakan sebagai sarana kampanye salah satu pasangan calon dalam Pilkada Bantul.

Humas Perum Bulog Kanwil Yogyakarta, Oka mengatakan jika bantuan pangan adalah bantuan pangan yang diberikan oleh pemerintah, dalam mengatasi masalah pangan dan krisis pangan, meningkatkan akses pangan bagi masyarakat miskin dan/atau rawan pangan dan gizi, dan kerja sama internasional.

Advertisement

"Pemberian bantuan pangan bertujuan antara lain untuk mengurangi beban pengeluaran PBP (Penerima Bantuan Pangan) sekaligus sebagai upaya dalam mengentaskan kemiskinan dan menangani kerawanan pangan," dalam keterangan resminya, Jumat (11/10/2024) malam.

Bantuan pangan ini, kata dia, merupakan penugasan dari Bapanas kepada Perum Bulog. Sasaran penerima bantuannya adalah Keluarga Penerima Bantuan Pangan (PBP) yang ditetapkan oleh Bapanas berdasarkan data P3KE dari Kemenko PMK. Di mana, setiap keluarga PBP memperoleh bantuan sebanyak 10 Kg/Keluarga/alokasi dengan kualitas beras CBP Medium dan program ini mulai dilaksanakan pada bulan Maret 2023 sampai dengan tahun 2024.

"Dalam pelaksanaan penyaluran, Perum Bulog bekerja sama dengan transporter bertugas untuk mengirimkan bantuan berupa beras dalam kemasan 10 kg dari gudang ke Titik Distribusi di desa atau di tempat lain yang ditunjuk oleh Perusahaan," jelasnya.

Adapun penentuan jadwal distribusi Bantuan Pangan, kata Oka, dilapangan sesuai dengan hasil Rapat Koordinasi pada awal bulan dengan melibatkan kepala desa/ Kamituwo , pihak kecamatan, Dinas terkait. Untuk jumlah alokasi penyaluran Bantuan Pangan di Bantul per hari bisa sampai lebih dari 200 ton atau lebih dari 20 truk per hari.

BACA JUGA: Suhu di Jogja dan Sekitarnya Terasa Panas, Ini Sebabnya

"Umumnya pengedropan beras ke desa atau ke Titik Distribusi diakukan sehari sebelumnya (H-1) bertujuan untuk mencegah keterlambatan pengiriman saat PBP sudah hadir di Kantor Kelurahan (Hari H)," jelasnya.

Pada saat pemuatan beras Bantuan Pangan di Gudang pada tanggal 8 Oktober 2024, ungkap Oka, ternyata ada dua buah truk yang di bagian belakang terdapat stiker gambar salah satu pasangan calon bupati dan wakil Bupati Bantul.

"Untuk hal ini kepala gudang sudah memperingatkan kepada pihak sopir angkutan untuk melepas gambar/ atribut yang dimaksud dan telah disanggupi akan dilaksanakan. Namun, ternyata tidak dilaksanakan oleh sopir truk yang bersangkutan," jelasnya.

Untuk menjaga komitmen dan netralitas terkait dengan politik praktis kegiatan Pilkada khususnya di wilayah D.I. Yogyakarta Manajemen Perum BULOG Kanwil Yogyakarta melakukan langkah-langkah sebagai berikut; Pertama, memerintahka transporter JPL untuk menindak tegas kepada sopir yang memasang simbol-simbol, atribut atau pemasangan foto salah satu calon Pilkada tertentu saat Penyaluran Bantuan Pangan (Surat JPL Nomor 060 / CC006/10/2024 perihal Larangan Menggunakan Simbol / Atribut Politik Tertentu pada Saat Penyaluran Banpang Tahap III Tahun 2024).

"Kedua, berkoordinasi dengan pihak Bawaslu untuk bersama-sama melakukan pencegahan, mitigasi risiko, maupun pengawalan kegiatan mulai saat pemuatan barang di Gudang, pengedropan di Titik distribusi maupun penyaluran kepada Penerima Bantuan Pangan pada hari H," katanya.

"Ketiga, jelas Oka, menginstruksikan kepada kepala gudang untuk bersikap tegas untuk tidak memuat beras ke armada bantuan pangan yang menggunakan simbol/atribut yang berkaitan dengan masa pilkada," katanya.

Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bantul tengah mendalami informasi dari masyarakat berkaitan dengan penggunaan truk bergambar salah satu peserta Pilkada Bantul 2024 untuk mendistribusikan beras bantuan pangan dari Pemerintah Pusat ke sejumlah wilayah di Bumi Projotamansari.

Dari foto yang beredar, ada sejumlah truk dengan gambar Calon Bupati Bantul Joko Purnomo berdiri sendiri dan bertuliskan "Melu Pak Joko Purnomo". Foto lainnya memperlihatkan ada truk pengangkut beras bantuan dengan gambar  Calon Wakil Bupati Bantul, Rony Wijaya dan bertuliskan "Melu Pak Rony Wijaya".

Ketua Bawaslu Kabupaten Bantul Didik Joko Nugroho mengatakan, pihaknya telah mendapatkan informasi dari masyarakat terkait dengan hal tersebut. Oleh karena itu Bawaslu Kabupaten Bantul tidak akan tinggal diam dan akan mengambil sejumlah langkah.

"Jadi terkait dengan armada yang mengangkut beras itu, kita saat ini sedang melakukan konfirmasi ke beberapa pihak. Terkait dengan armada yang ada gambar paslon. Kita meminta keterangan dulu. Paling tidak kami minta keterangan ke Bulog dan Pemkab. Kami akan lihat konstruksi kejadiannya dulu," kata Didik, Jumat (11/10/2024).

Terkait dengan kemungkinan unsur kampanye, Didik mengaku belum bisa berkomentar banyak. Sebab, Bawaslu Kabupaten Bantul, kata Didik akan lebih mendalami soal konstruksi kejadian tersebut.

"Apakah pihak-pihak yang saya sebut tadi tahu dan bagaimana kronologisnya. Kita belum akan masuk ke unsur kampanye atau tidak. Dan, karena ini informasi maka kami akan bergerak secepatnya meminta konfirmasi dari pihak-pihak tadi yang saya sebutkan," jelas Didik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Libur Natal dan Tahun Baru, Hampir 500 Ribu Kendaraan Telah Keluar dari Jabodetabek

News
| Sabtu, 21 Desember 2024, 18:37 WIB

Advertisement

alt

Mulai 1 Januari 2025 Semua Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup

Wisata
| Sabtu, 21 Desember 2024, 10:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement