Petani Sleman Masih Butuh Regenerasi, Ini Langkah Dilakukan Pemkab
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Pertanian Pangan dan Periakan mencatat jumlah petani milenial yang ada masih di bawah 10% dari total petani di Kabupaten Sleman. upaya regenerasi petani terus dilakukan sehingga produktivitas di sektor pertanian bisa terus ditingkatkan.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman, Suparmono mengatakan, berdasarkan hasil survei pertanian di 2023, jumlah petani di Sleman ada 83.862 jiwa. Adapun petani yang usianya di bawah 39 tahun tercatat ada 8,99%.
Advertisement
“Memang petani di Sleman didominasi orang tua sehingga butuh regenerasi,” kata Pram, sapaan akrabnya, Kamis (7/11/2024).
Menurut dia, keberadaan petani milenial menjadi salah satu indikator tingkat regenerasi di sektor pertanian. Diharapkan dengan semakin banyak petani muda, maka bisa memanfaatkan teknologi digital yang dapat menciptakan pertanian modern yang lebih produktif dan berkelanjutan.
Selain itu, proses regenerasi juga upaya untuk pemulihan perekonomian masyarakat di bidang pertanian, menumbuhkembangkan semangat kewirausahaan di bidang usaha pertanian di kalangan generasi muda, meningkatkan produksi pertanian pangan dan perikanan. “Yang tak kalah penting untuk penciptaan lapangan kerja sehingga penggangguran dapat dikurangi,” katanya.
Di sisi lain, juga sebagai upaya memajukan budidaya pertanian di Kabupaten Sleman dengan langkah strategis yang digunakan adalah membangun kompetensi kewirausahaan yang komprehensif dan berkelanjutan, meningkatkan dukungan keluarga dan masyarakat, membuka akses pasar dan peluang pemasaran dan melakukan penguatan kelembagaan. “Agar regenerasi pertain semakin cepat, di Sleman juga sudah dibentuk PT Petani Milenial,” katanya.
Program pemberdayaan petani milenial Sleman sudah dimasifkan sejak 2022. Hingga pertengahan 2024 telah dilaksanakan 101 kegiatan yang melibatkan sekitar 4125 orang untuk mengikuti berbagai kegiatan pelatihan, magang, pemberian akses pasar, teknologi, kelembagaan, sarana dan prasarana produksi dan lain sebagainya.
“Pada akhir Juli lalu digelar Forum Komunikasi Petani Milenial Sleman dengan tema Akselerasi 1000 Petani MIlenial Sleman menuju Hilirisasi Produk Pertanian,” katanya.
Koordinator Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Sleman, Hermanto membenarkan, petani di Bumi Sembada masih butuh regenerasi dikarenakan usianya sudah tua. Ia tidak menampik sudah dikembangkan petani milenial, namun harus lebih diintensifkan agar produktivitas hasil pertanian dapat terus ditingkatkan.
“Kalau semakin muda, maka penguasaan teknologi akan baik sehingga dapat berpengaruh terhadap proses pengolahan, pemeliharaan dan lainnya. Makanya upaya regenerasi petani harus terus didorong,” katanya. (David Kurniawan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Minat Berwisata Milenial dan Gen Z Agak Lain, Cenderung Suka Wilayah Terpencil
Advertisement
Berita Populer
- Ratusan Pemilih di Pilkada Bantul 2024 Mengajukan Pindah Memilih
- Anggota DPD DIY dari Kalangan NU Nyatakan Dukung Kustini di Pilkada Sleman 2024
- Sejumlah Investor Swasta Tertarik Agrowisata Bukit Dermo, Pemkab Bantul Akan Tawarkan Kerja Sama Operasional
- Tekan Kasus Pernikahan Dini, Kantor Kemenag Bantul Berikan Edukasi Kepada Pelajar
- Kraton Buka Suara Terkait Gugatannya ke PT. KAI Soal Kepemilikan Lahan
Advertisement
Advertisement