Kasus DBD di Sleman Naik 4 Kali Lipat, Masyarkat Diminta Jaga Kebersihan Lingkungan saat Musim Hujan
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Jumlah kasus warga yang terkena DBD di Kabupaten Sleman masih terus bertambah. Memasuki musim hujan, dinas kesehatan mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai penyakit ini dikarenakan ada potensi kenaikan yang signifikan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Sleman, Khamidah Yuliati mengatakan, tren penyebaran DBD sempat menurun, tapi kembali menunjukan tanda-tanda kenaikan. Hal ini terlihat dari jumlah kasus yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Advertisement
Sebagai Gambaran, di 2022 lalu ditemukan sebanyak 330 kasus dengan korban meninggal dunia tiga orang karena terjangkit DBD. Setahun berikutnya atau 2023 jumlah kasus ditemukan ada 146 warga yang terjangkit dengan satu orang korban meninggal dunia.
Adapun di 2024, hingga 31 Oktober sudah ada 578 kasus dengan korban meninggal dunia akibat terjangkit DBD sebanyak dua orang. “Tahun ini memang terjadi kenaikan kasus DBD sangat signifikan dibandingkan dengan jumlah kasus dalam dua tahun terakhir,” kata Yuli, sapaan akrabnya, Kamis (14/11/2024).
BACA JUGA: Cegah DBD, Masyarakat Bantul Diminta Gencar dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk
Menurut dia, jumlah kasus penyebaran DBD di tahun ini masih bisa bertambah. Oleh karena itu, ia meminta kepada Masyarakat untuk mewaspadai potensi penyebaran penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegepty ini.
“Kebersihan lingkungan rumah jadi kunci sehingga upaya pencegahan di Masyarakat akan terus digalakkan,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Cahya Purnama mengatakan, memasuki musim hujan potensi penyebaran DBD semakin tinggi. “DBD termasuk penyakit musiman yang penyebaran kasus relative tinggi pada saat musim hujan,” kata Cahya.
Menurut dia, upaya sosialisasi ke Masyarakat terus dilakukan agar upaya pencegahan dan penanggulanan penyakit DBD dapat benar-benar diefektifkan. Langkah utama pencegahan dengan menggalakan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk.
Cara ini bisa dilakukan dengan mengubur, menutup dan menguras tempat-tempat wadah air yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Di sisi lain, juga bisa dilakukan dengan penaburan bubuk abate.
Adapun cara berikutnya, sambung Cahya, pencegahan dapat dilakukan dengan Gerakan Kesehatan Masyarakat. Salah satunya dengan terus menjalankan pola hidup bersih sehat dan makan-makanan bergizi.
“Jaga kebersihan lingkungan dan jangan lupa rutin berolahraga. Dengan kondisi fit, maka potensi terkena penyakit bisa semakin berkurang,” katanya. (David Kurniawan)
Kasus dan kematian DBD di Kabupaten Sleman
Tahun Jumlah Kematian
2019 728 kasus 1 orang
2020 810 kasus 2 orang
2021 282 kasus 1 orang
2022 330 kasus 3 orang
2023 146 kasus 1 orang
2024* 578 kasus 2 orang
*) hingga akhir Oktober 2024
Sumber: Dinas Kesehatan Sleman
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru KA Bandara YIA Xpress Kamis 14 November 2024
- Strategi Harda-Danang Mengendalikan Peredaran Miras dan Meningkatkan PAD di Sleman
- Jadwal Terbaru Kereta Bandara YIA dari Stasiun Tugu Kamis 14 November 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Pesta Lingkungan Santo Martinus 2024 di Sengkan, Gandeng Puluhan Disabilitas Tuli dan Netra, Ini Tujuannya
- Jadwal Terbaru Kereta Api Prameks Jurusan Jogja-Kutoarjo Kamis 14 November 2024
Advertisement
Advertisement