Advertisement
Ratusan Pelajar DIY Ikuti Plogging di Tengah Guyuran Hujan, Pungut Sampah Sepanjang Jalan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Ratusan pelajar SMA/SMK di DIY mengikuti kegiatan Plogging Run dengan mengambil sampah di sepanjang rute di tengah guyuran hujan di kawasan Kotabaru, Kota Jogja pada Sabtu (30/11/2024) sore. Kegiatan itu merupakan rangkaian dari Jogja Cultural Wellness Festival (JCWF) 2024.
Plogging merupakan aktivitas jogging yang dibarengi dengan aksi pungut sampah. Olahraga ini sedang tren di kalangan masyarakat terutama yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan. Para pelajar terbagi dalam setiap kelompok sekolah masing-masing.
Advertisement
Meski hujan deras, namun mereka tetap menyusuri rute di sepanjang Kotabaru dengan membawa kantung plastik. Memunguti sampah kemudian memasukkannya ke dalam kantong. Setibanya di garis finish kemudian menimbang untuk mengetahui jumlah volume sampah yang didapatkan.
BACA JUGA : Sampah Organik Bisa Diubah Jadi Suplemen Tanaman
Ketua BPPD DIY GKR Bendara mengatakan Plogging Run sengaja digelar karena, menjadi bagian dari isu keberlanjutan yang erat kaitan dengan wellness tourism.
"Kalau tahun lalu juga ada yang berkaitan dengan sampah, yaitu saat masuk area pengunjung memasukkan botol plastik. Tahun ini dengan plogging melibatkan pelajar, karena sekaligus untuk edukasi, harapannya bisa diterapkan di sekolah dan di rumah," katanya.
Selain itu sampah sangat berkaitan dengan pariwisata karena ke depan diarahkan pada sustainable tourism. Dalam kegiatan itu pihaknya bekerja sama dengan pengelola sampah sekaligus melakukan penimbangan di lokasi finish. "Mereka punya manajemen pengolahan, sehingga pengolahannya kami kerja samakan," ujarnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Jogja Wahyu Hendratmoko menambahkan kegiatan itu diikuti sebanyak 400 pelajar perwakilan dari SMK/SMA di DIY. Ia berharap selain membersihkan sampah, sekaligus mengedukasi pelajar untuk peduli terhadap penanganan sampah.
"SMA SMK yang kita ajak, memang tidak mudah, ini olahraga plogging termasuk baru, mengajarkan sejak dini anak SMA, berpartisipasi dengan mengambil sampah," katanya.
BACA JUGA : Rutin Dibersihkan, Sampah Liar di Pembatas Jalan Depan Pasar Demangan Tetap Muncul
Adapun lokasinya sengaja dipilih Kotabaru, karena kawasan Kotabaru memiliki banyak potensi wellness tourism. "Kotabaru ini termasuk ibukotanya wellness tourism, banyak usaha jasa pariwisata di sini, heritage di sini," katanya.
Dalam rangkaian penutupan JCWF 2024 digelar pula laku lampah mubeng benteng yang berlangsung mulai pukul 19.00-22.00 WIB Sabtu di mulai dari Museum Wahanarata. Laku Lampah Mubeng Jeron Benteng diharapkan menjadi sebuah perjalanan meditasi berjalan di tengah kekayaan budaya dan sejarah. Menelusuri jejak kebudayaan dan ketenangan dalam setiap langkah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Anggaran Makan Gergizi Gratis Rp10.000 per Porsi, Istana Yakin Cukup
Advertisement
Lima Satwa Berbagai Spesies Lahir di Beberapa Taman Safari di Indonesia
Advertisement
Berita Populer
- PAK-SIJI DIY Kukuhkan Pengurus Baru, Tekankan Pentingnya Integritas dan Pencegahan Gratifikasi
- Minat Warga Manfaatkan Layanan Kependudukan di Bantul Saat Pilkada Minim
- Kolaborasikan Pemerintah, Akademisi dan Media, Kuatkan Upaya Mitigasi Bencana
- 612 Pelajar Sleman Menerima Bantuan PIP
- Pemkot Jogja Anggarkan Rp90 Miliar di 2025 untuk Program Makan Bergizi Gratis
Advertisement
Advertisement